[Book Review] Spring in London oleh Ilana Tan

Judul: Spring in London
Penulis: Ilana Tan
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2010
Paperback, 240 hlm
ISBN: 9789792253764

"Siapa yang menyangka untuk melihatmu tertawa aku hanya perlu membelikan fish and chips dan mengajakmu ke taman?"
- Danny Jo - hlm 73

Naomi Ishida, seorang model Jepang yang bekerja di London, mendapat tawaran untuk syuting video clip dengan orang Korea dan ia harus berpasangan dengan Danny Jo, yang sebetulnya hanya ingin berguru dengan si sutradara. Mereka harus terlihat bagus di depan kamera. Masalahnya, Naomi sepertinya menghindari Danny, jadi hal ini akan sulit. Kenapa Naomi tidak menyukai Danny?

Danny tidak ingin hubungan mereka buruk, apalagi bahwa mereka harus terlihat saling menyukai di depan kamera. Setidaknya, mereka harus profesional, jadi Danny tidak akan menyerah untuk mengetahui apa yang membuat Naomi tidak menyukainya. Lambat laun, usahanya berhasil. Tapi, mereka tidak memperhitungkan adanya perasaan yang tumbuh, yang mungkin akan mengungkap semua rahasia masa lalu, penyebab mengapa Naomi menghindari Danny.

Jarang-jarang aku membaca genre ini. Lalu kenapa aku membacanya? Ini adalah rekomendasi teman yang bilang bahwa Tetralogi Musim-nya Ilana Tan bagus. Ia juga bilang kalau aku sekali-kali harus ganti haluan, kalau keseringan baca cerita kriminal nanti aku bisa jadi psikopat (batinku: enak aja! :P). Oke, mungkin aku harus mencoba. Aku pilih Spring in London sebagai yang pertama adalah karena aku suka musim semi dan aku juga suka covernya, soft-tone and fair colored. Tetralogi ini tidak berurutan, tapi berkaitan dan tidak mempengaruhi jalannya cerita, jadi bisa dipilih mana yang disuka mau dibaca duluan.

Cerita seperti ini, biasanya mudah ditebak akhirnya. Jadi yang dinikmati adalah perjalanan lika-liku ceritanya. Menurutku ceritanya oke, pengungkapan cerita masa lalu yang jadi rahasia lumayan ada surprise effect-nya. Karakternya biasa, ceweknya cantik dan cowoknya tampan, cocok satu sama lain. Poin plus adalah, ceweknya mandiri dan berusaha agar tidak terlalu bergantung dengan orang lain serta tidak gampang mengeluh. Patut dicontoh nih, cewek 'strong' itu kayak gini! (^_^). Karakter cowoknya romantis, tapi sederhana dan tidak berlebihan. Bisa dipahami sih, kalau buat cewek macam Naomi, perhatian berlebihan bisa bikin dia kabur (:P). Penceritaannya dari dua sudut pandang, Naomi dan Danny, walaupun penyebutannya dari sudut pandang orang ketiga. Bagiku, itu pengalaman baru.

Sebagai selingan cerita kriminal yang biasa kubaca, cerita ini bisa me-refresh saraf dari ketegangan. Selain itu bahasanya kayak cerita terjemahan, tapi menurutku malah enak bacanya, nggak ada bahasa gado-gado yang suka bikin pusing (walaupun kalau aku me-review juga suka gitu bikin gado-gado, #eh). Oiya, ini juga pertama kalinya aku baca metropop. Awalnya aku juga nggak tahu apa itu metropop, tapi setelah baca buku ini jadi berkembang deh pengetahuanku tentang perbukuan. Menurutku, dingin dan sibuknya kota London walaupun di musim semi pun, tergambarkan dengan baik. Dan sesuram apa pun kota London kelihatannya, selalu ada sudut 'cantik' di suatu tempat (^_^). Jadi pengin ke London pas musim semi!

Tentang Penulis:

Ilana Tan adalah seorang novelis Indonesia yang dikenal karena menulis 4 novel roman yang masing-masing novelnya disajikan dengan cerita yang latarnya berbeda-beda. Novel Ilana Tan memiliki keunikan, yaitu tokoh-tokoh dari novel yang satu dengan novel yang lainnya saling berkaitan. 

Novel pertamanya berjudul Summer in Seoul, novel keduanya berjudul Autumn in Paris, novel ketiganya berjudul Winter in Tokyo dan novel keempatnya berjudul Spring in London. Masing-masing novel diceritakan di kota-kota besar di dunia, yaitu Seoul (Korea Selatan), Paris (Perancis), Tokyo (Jepang), dan London (Inggris). Dan masing-masing novel diceritakan di musim yang berbeda; Summer (musim panas), Autumn (musim gugur), Winter (musim dingin), dan Spring (musim semi).


2 komentar:

  1. Mba hani ternyata bisa baca buku romance juga hahaha
    Aku kira, cuman suka buku2 detektif :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. ehmm, ini rada alibi sebetulnya, biar nggak dibilang psiko *eh* :P

      Hapus