[Book Review] The Duke and I by Julia Quinn

Goodreads
Judul: The Duke and I (Bridgerton #1)
Penulis: Julia Quinn (2000)
E-book, English edition, 384 pages

Blurb:

Can there be any greater challenge to London’s Ambitious Mamas than an unmarried duke?
—Lady Whistledown’s Society Papers, April 1813

By all accounts, Simon Basset is on the verge of proposing to his best friend’s sister, the lovely—and almost-on-the-shelf—Daphne Bridgerton. But the two of them know the truth—it’s all an elaborate plan to keep Simon free from marriage-minded society mothers. And as for Daphne, surely she will attract some worthy suitors now that it seems a duke has declared her desirable.

But as Daphne waltzes across ballroom after ballroom with Simon, it’s hard to remember that their courtship is a complete sham. Maybe it’s his devilish smile, certainly it’s the way his eyes seem to burn every time he looks at her… but somehow Daphne is falling for the dashing duke… for real! And now she must do the impossible and convince the handsome rogue that their clever little scheme deserves a slight alteration, and that nothing makes quite as much sense as falling in love…

Review:

Grup Whatsapp BBI Joglosemar ramai banget bahas seri ini, sampai pada baca bareng pula. Awalnya aku nggak terlalu antusias karena genrenya bukan tipeku. Tapi kalau dibahas terus sampai typo di mana-mana, siapa yang nggak penasaran coba? Akhirnya aku kalah dengan rasa penasaranku dan mencoba baca hisrom ini. Siapa tahu reading slump-ku malah sembuh, ya kan?

Nggak nyangka, ternyata aku cukup menikmati ceritanya dan kepincut sama 8 bersaudara Bridgerton ini. Seri ini menceritakan kedelapan bersaudara itu, dan tiap buku menceritakan salah satunya. Buku pertama menceritakan tentang Daphne, si nomor empat dan cewek paling tua dari 8 bersaudara Bridgerton. Keluarga ini adalah bangsawan dengan gelar Viscount. Di keluarga bangsawan Inggris ini ada tradisi mencari pendamping hidup dari keluarga bangsawan juga dengan datang ke pesta-pesta. Edisi cari jodoh para bangsawan ini ribet juga ternyata, karena banyak motif yang dibawa, dan cinta cuma sebagian kecilnya.

Simon Basset yang baru dapat gelar Duke of Hastings setelah ayahnya meninggal langsung jadi incaran para wanita bangsawan. Siapa yang nggak kepincut sama Simon yang gantengnya bikin klepek-klepek? Udah gitu, gelarnya tinggi dan tajir pula. Tapi Simon nggak tertarik untuk meneruskan garis keturunannya. Dia terlalu dendam sama ayahnya.

Daphne Bridgerton adalah adik dari Anthony Bridgerton, kawan baik Simon. Anthony – Simon ini ganteng, tajir, dan sama-sama rake (semacam playboy). Karena itulah, Anthony nggak ingin Daphne kepincut sama Simon. Masalahnya Simon udah terlanjur ketemu Daphne. Tapi setelah Simon tahu kalau Daphne adalah adik Anthony, dia milih ‘melipir’ karena prinsip yang dipegangnya: Thou Shalt not Lust After Thy Friend’s Sister.

Walaupun begitu, Simon – Daphne malah berencana saling dekat, agar Daphne punya banyak pilihan lamaran dan supaya Simon nggak dikejar-kejar cewek. Untungnya mereka merasa nyaman satu sama lain, tapi lama-kelamaan ketertarikan mereka nggak bisa dipendam lagi. Saat itulah keadaan jadi rumit. Anthony yang overprotektif jadi murka. Simon dan Daphne mau nggak mau harus nikah. Kayak apa pernikahan mereka akhirnya? Simon dan Daphne sama-sama sedang menata perasaan. Simon bahkan masih perang batin dengan dendamnya ke ayahnya. Yang jelas pernikahan mereka nggak akan mulus. Gimana keluarga Bridgerton akan menerimanya?

Ini adalah pengalaman pertamaku baca novel historical-romance. Kesan yang kudapat adalah seperti baca dongeng. Cowok dan ceweknya ganteng dan cantik, tajir-tajir pula. Dan aku juga dapet info tentang gelar kebangsawanan Inggris yang ternyata penting jadi pertimbangan buat cari jodoh antar bangsawan.

Dari segi karakter, aku lumayan suka Simon, tapi nggak terlalu suka Daphne. Simon ini punya prinsip tapi pendendam, kelihatan ‘berbahaya’ tapi malah itu kayaknya yang jadi daya tariknya. Daphne karakternya agak tanggung. Aku suka sifat Daphne yang nggak kayak cewek bangsawan kebanyakan yang pendiam dan pemalu, dan malah cenderung tomboy. Tapi Daphne egois dan agak manja yang menurutku kontras sama sifatnya yang dibikin tomboy.

Jalan ceritanya sangat mulus, gampang ditebak, jadi nggak perlu waktu lama buat menyelesaikannya. Sepertinya ini jenis bacaan cepat yang nggak terlalu bikin pusing. Untungnya juga aku pas lagi bagus mood-nya jadi nggak terpengaruh sama alurnya yang sangat predictable. Dan jangan lupa sweet-nya yang khas novel romance, bisa dibayangin kan? Pokoknya di benakku pas baca adalah: terima aja, ikhlasin aja, ceritanya emang kayak gitu. Hahahaa…

Yang menarik adalah interaksi Daphne dan saudara-saudaranya yang playful, interaksi Simon – Anthony yang kadang pedes tapi bikin meringis, dan komentar-komentar Simon yang sadis bisa bikin ngakak. Dialognya lucu! Inilah poin plusnya, kalau menurutku. Lalu, kekeluargaannya sangat kental, dan keluarga Bridgerton adalah keluarga penuh cinta. Mereka suka saling ejek, tapi itulah yang bikin senyam-senyum dan ngalir bacanya. Simon ini sebetulnya pendiam tapi begitu ngomong keluarnya sadis, dan momen-momen kayak gitulah yang bisa bikin ngikik.

But, I have been warned. Hisrom ini ada hot-scene-nya dan ternyata lebih detail daripada yang kutahu #ups. Aku masih nggak terlalu nyaman baca hot-scene, jadi bagian itu cuma kubaca sekilas aja. Sekarang aku udah ngerti kayak apa hisrom itu. And this historical-romance novel is a good read. Aku penasaran dengan ajang cari jodohnya Anthony dan Colin, dua karakter itu favoritku! Tapi aku akan baca seri ini secara urut.

Tentang penulis:
Julia Quinn
Julia Quinn
#1 New York Times bestselling author Julia Quinn loves to dispel the myth that smart women don't read (or write) romance, and in 2001 she did so in grand style, competing on the the game show The Weakest Link and walking away with the $79,000 jackpot. She displayed a decided lack of knowledge about baseball, country music, and plush toys, but she is proud to say that she aced all things British and literary, answered all of her history and geography questions correctly, and knew that there was a Da Vinci long before there was a code.


In 2010, Ms Quinn won her third RITA Award in four years and was the thirteenth author to be inducted into the Romance Writers of America Hall of Fame. Her books have been translated into thirty-two languages, and she has been profiled in USA Today and TIME Magazine. Her popular Bridgerton series is currently in development by Shondaland as an original Netflix series.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar