[Book Review] Touché oleh Windhy Puspitadewi (Touché #1)

Touché (Touché, #1)Touché by Windhy Puspitadewi (Touché #1)
iPusnas, 208 pages
Published May 5th 2011 by Gramedia Pustaka Utama

Blurb: 

Selain kemampuan aneh yang bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain lewat sentuhan, Riska memiliki kehidupan normal layaknya siswi SMA biasa. Tapi semua berubah sejak kedatangan Pak Yunus, guru pengganti, dan perkenalannya dengan Indra yang dingin dan Dani si juara kelas.

Riska kemudian diberitahu bahwa dirinya adalah touché alias orang yang memiliki kemampuan melalui sentuhan, seperti halnya Indra, Dani, dan Pak Yunus sendiri. Seakan itu belum cukup mengejutkan, Pak Yunus diculik! Sebuah puisi kuno diduga merupakan kunci untuk menemukan keberadaan Pak Yunus.

Dengan segala kemampuan mereka, Riska, Dani, dan Indra pun berusaha memecahkan kode dalam puisi kuno tersebut dan menyelamatkan guru mereka.
My rating: 3 of 5 stars
★ ★ ★ ☆ ☆

Ulasan:

Bacaan ringan yang asik. Saya mulai membacanya ketika menunggu bus ke kampus (ketinggalan bus membuat saya harus menunggu 28 menit). Perjalanan sampai kampus memakan waktu 11 menit, dan ketika sampai di kampus, bacaan saya sudah sampai bagian tengah.

Ide tentang manusia super sudah sangat umum dalam fiksi. Bahkan dalam buku ini pun, salah satu tokoh menyebutkan cerita fiksi X-men dalam pemaparannya. Kekuatan yang dimiliki Indra sudah sangat sering diceritakan dalam fiksi fantasi. Kekuatan Riska juga, mengingatkan saya pada salah satu tokoh dalam The Guardian of Galaxy 2. Kalau kekuatan Dani cukup langka dalam fiksi, dan saya kepingin punya kekuatan seperti ini biar nggak punya timbunan. (Hahahahaa...).

Secara keseluruhan, kisahnya mengingatkan saya pada serial televisi luar negeri, Heroes, tapi dengan cita rasa Indonesia. Ada hal yang agak janggal menurut saya, yaitu bahwa pemilik kekuatan langka berkumpul di satu tempat sekaligus. Saya harap ada penjelasan lebih untuk itu. Kalau hanya sekedar kebetulan, rasanya seperti klise sekali.

Tadinya saya pikir tokoh utama cerita ini adalah Riska. Tapi kemudian Indra lebih banyak diceritakan di dalamnya. Jadi saya pikir Indra lah tokoh utamanya. Tapi sepertinya bukan juga. Cerita ini fokus pada pengenalan kaum touche, dan sepak terjang Indra, Riska, dan Dani yang merupakan touche.

goodreads
Sebagai pembuka sebuah serial, ceritanya menjanjikan lanjutan yang sepertinya seru. Basis dunia fantasinya kuat, walaupun diceritakan dengan pembawaan yang ringan. Penokohannya juga cukup kuat, seperti gaya bicara Pak Yusuf yang dibuat khas, yaitu bercampur Bahasa Inggris karena telah lama tinggal di luar negeri. Saya berharap Dani diceritakan lebih banyak, sih, karena saya menyukai karakter ini. Tapi nanti plotnya akan melebar kemana-mana. Jadi, saya hanya bisa berharap lanjutan kisahnya akan lebih banyak menceritakan Dani.

Selain membuat saya iri dengan kekuatan Dani, saya juga dibuat penasaran dengan kakak Pak Yusuf. Data absorber adalah kekuatan yang keren, karena itu berarti pemilik kekuatan itu menguasai bahasa pemrograman dan mampu menerjemahkan bahasa kode dunia digital. Saya juga jadi ingin memiliki kekuatan itu (mimpi aja terus, Han.. Hahahahaaa).

Covernya agak misleading. Tapi cover yang baru terlihat imut, kayak buku anak-anak. Dua-duanya masih belum pas, sih, menurutku. Walaupun begitu, ilustrasinya bagus. Saya menantikan kelanjutan cerita ini. Semoga selanjutnya lebih seru dan ada lebih banyak aksi.

View all my reviews

Tentang penulis:
Windhy Puspitadewi
Windhy Puspitadewi
Buat cewek yang lahir tanggal 14 Februari ini, menulis merupakan caranya berbagi pikiran, perasaan, mimpi, imajinasi, dan cita-citanya dengan orang lain. Ia ingin tulisannya bisa menggugah dan menginspirasi pembacanya, sama seperti tulisan kedua tokoh yang pertama-tama menginspirasinya untuk menulis: almarhum Umar Kayam dan Jostein Gaarder.

Banyak yang mengira Windhy mengoleksi kutipan orang-orang terkenal (mulai dari Ralph Waldo Emerson sampai Detektif Conan) yang sering ia selipkan dalam novel-novelnya. Padahal sebenarnya ia hafal! Kata-kata yang bagus itu langsung menempel hingga sewaktu-waktu dibutuhkan, ia tinggal mencomotnya dari ingatan dan sesekali mengecek ke Oom Google supaya lebih akurat.

Kesan, komentar, masukan, atau kritik teman-teman ditunggu di: my_cool_killer@yahoo.com. Boleh juga add FB dengan alamat e-mail yang sama atau Windhy Puspita, atau kalau mau lebih real time, follow twitter-nya di @windhy_khaze.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar