[Book Review] Empat Besar oleh Agatha Christie

goodreads
Judul: Empat Besar
Judul Asli: The Big Four
Penulis: Agatha Christie (1983)
Alih bahasa: Indri K. Hidayat
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: cetakan kedelapan, 2007
Paperback, 277 hlm

Blurb:


“Li Chang Yen adalah otak yang memegang kendali. Oleh karenanya, saya menyebutnya si Nomor Satu. Nomor Dua dinyatakan dengan huruf ‘S’ dengan dua garis di tengah-tengahnya – lambang dolar; disertai dengan dua garis dan sebuah bintang. Nomor Tiga, seorang wanita berkebangsaan Perancis. Nomor Empat …”

Suara itu terputus. Orang itu kelihatan ketakutan sekali, dia seperti kesakitan dan kejang. Empat penjahat ulung ingin menguasai dunia.

Tapi seseorang berdiri menghalangi mereka – dialah Hercule Poirot yang tak ada duanya!


Sinopsis: 


Kediaman Hercule Poirot didatangi oleh seorang kawan lama yang datang jauh-jauh dari Amerika Selatan, Kapten Hastings. Lucunya, saat dia datang, Poirot juga sedang berkemas untuk berangkat ke Amerika Selatan untuk menemuinya. Tapi kemudian datang sebuah kasus dari seorang ‘gelandangan’ yang tiba-tiba masuk ke kediamannya dan dalam keadaan sekarat membisikkan sesuatu tentang Empat Besar. Kebetulan, Poirot juga sedang menyelidiki kasus itu, sehingga kepergiannya kemudian dibatalkan dan Hastings tinggal di Inggris untuk membantunya.

Dalam usahanya menangkap komplotan penjahat kelas dunia ini, Poirot harus keliling negeri dan lintas negara. Petunjuk-petunjuk yang ia dapatkan justru dari kasus-kasus yang kelihatannya kecil, seperti pembunuhan di sebuah bungalow, hilangnya seorang ilmuwan, pencurian radium, pembunuhan brutal seorang bangsawan, tewasnya seorang pecatur muda dalam permainannya, hingga penculikan Hastings. Kali ini, Poirot menemukan tandingannya.

Ulasan: 


Menegangkan. Nomor Satu, Dua, dan Tiga adalah orang-orang yang sulit tersentuh hukum. Mereka adalah orang-orang yang sangat berpengaruh di dunia dan tidak bisa semudah itu menuduh mereka melakukan tindak kriminal tanpa bukti nyata. Nomor Empat, nah, ini tandingan Poirot karena orang ini seperti transparan. Kasus-kasus yang menjadi petunjuk dalam pelacakan Empat Besar kebanyakan adalah ulah si Nomor Empat.

Banyaknya kasus yang disajikan bikin hepi karena banyak strategi yang diungkap dalam pemecahannya, jadi seperti kumpulan kasus. Biasanya karya Agatha Christie banyak mengungkap sisi psikologis para tokohnya. Melalui kasus kriminal ‘karya’ si Nomor Empat, kita juga diarahkan untuk menganalisis sisi psikologis maniak ini dari penuturan Poirot.

Selain sidekick, yaitu Hastings, Poirot ternyata juga bertemu dengan ‘musuh’ lama, seorang Countess asal Rusia. Dari penuturan Hastings (ya, cerita ini ditulis dari sudut pandang Hastings sebagai orang pertama), Poirot sepertinya ‘tertarik’ dengan sang Countess. Jadi penasaran, sebetulnya kapan pertama kali mereka bertemu ya? Dalam kisah apa? Hmmm…

Tapi dalam kisah ini kentara sekali sifat Poirot yang suka menonjolkan diri dan sering menyindir Hastings untuk menggunakan ‘sel-sel kecil kelabu’-nya. Yah, sepertinya rendah hati bukan salah satu sifatnya. Caranya memecahkan kasus dan strateginya untuk menangkap penjahat sampai harus … yah … bikin Hastings bingung, rasanya kalau aku jadi Hastings bakal tersinggung. Tapi Hastings sendiri juga terlalu jujur dan lugu. Mungkin itu juga alasannya supaya strateginya berjalan lancar. Aneh sekali pemikiran Poirot. Tapi yang jelas, kalau kasus ini sukses, Poirot berhasil menyelamatkan dunia. Kalau tidak …

About the Author:

Agatha Christie

Agatha Mary Clarissa Miller was born in Torquay, Devon, England, U.K., as the youngest of three. The Millers had two other children: Margaret Frary Miller (1879–1950), called Madge, who was eleven years Agatha's senior, and Louis Montant Miller (1880–1929), called Monty, ten years older than Agatha.

Agatha Christie also wrote romance novels under the pseudonym Mary Westmacott, and was occasionally published under the name Agatha Christie Mallowan.

To honour her many literary works, she was appointed Commander of the Order of the British Empire in the 1956 New Year Honours. The next year, she became the President of the Detection Club. In the 1971 New Year Honours she was promoted Dame Commander of the Order of the British Empire, three years after her husband had been knighted for his archaeological work in 1968.

http://us.macmillan.com/author/agatha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar