Milea: Suara Dari Dilan by Pidi Baiq
My rating: 4 of 5 stars
iPusnas, 360 pages
Published August 31st 2016 by Pastel Books
Blurb:
Ulasan:
Ah, sudahlah. Nggak ada gunanya ngubek-ubek masa lalu yang bikin pedih. Toh, mau diubek-ubek seperti apa pun, masa lalu nggak akan berubah. Dikenang boleh, disesali jangan. Diambil hikmahnya, lebih baik lagi. Karena life must go on, my friend.
My rating: 4 of 5 stars
iPusnas, 360 pages
Published August 31st 2016 by Pastel Books
Blurb:
“Dilan memberi penggambaran lain dari sebuah penaklukan cinta & bagaimana indahnya cinta sederhana anak zaman dahulu.”
@refaniris
“Cuma satu yang kuinginkan, aku ingin cowok seperti Dilan.”
@_SLovaFC
“Dilan brengsek! Dia selalu tahu caranya menjadi pusat perhatian, bahkan ketika jadi buku, setiap serinya selalu ditunggu.”
@Tedy_Pensil
“Membaca Dilan itu seperti jatuh cinta lagi, lagi, dan lagi. Ah, indah, deh. Rasanya gak akan pernah bosan membacanya.”
@agungwyd
“Bukan cuma sekadar novel, tapi bisa menjadikan yang malas baca jadi mau baca.”
@cobra_iqq
“Kisah cintanya gak lebay. Dilan tahu bagaimana memperlakukan wanita. Novelnya keren, bahasanya gak bertele-tele.”
@AH_DILAN
“Terima kasih Dilan telah menginspirasiku lewat ceritamu bersama Milea. Terima kasih Surayah, novelmu seru.”
@EnciSrifiyani
“Dari Dilan kita belajar mengistimewakan wanita, romantis yang gak kuno, bahkan menjadi ayah & bunda yang hebat :)”
@ginaalna
“Kurasa Dilan satu-satunya novel yang aku harap ceritanya terus berlanjut, dan tidak ingin ada akhir.”
@TriaFitriaN41
Ulasan:
Ah, sudahlah. Nggak ada gunanya ngubek-ubek masa lalu yang bikin pedih. Toh, mau diubek-ubek seperti apa pun, masa lalu nggak akan berubah. Dikenang boleh, disesali jangan. Diambil hikmahnya, lebih baik lagi. Karena life must go on, my friend.