Pengurus MOS harus Mati (Johan Series #2) by Lexie Xu
Audiobook by Storytel
Narator: Jessy Milianti
Terbit: Februari 2015 oleh PT. Grameda Pustaka Utama
Edisi Bahasa Indonesia, 304 hlm.
Audiobook by Storytel
Narator: Jessy Milianti
Terbit: Februari 2015 oleh PT. Grameda Pustaka Utama
Edisi Bahasa Indonesia, 304 hlm.
My rating: 3 of 5 stars
★★★☆☆
Buku pertama seri ini sangat berkesan karena deskripsi yang cukup menakutkan dan bikin mimpi buruk. Buku keduanya juga masih mempertahankan kengerian yang sama. Ada beberapa tokoh yang sama dengan yang disebutkan di buku sebelumnya, seperti Jenny, yang menjadi sahabat Hanny. Selain itu ada juga tokoh yang disebutkan di seri lain oleh penulis yang sama, Leslie, yang muncul di buku kedua Omen Series.
Misterinya cukup seru, walaupun menurutku cerita horornya sih tidak terlalu menakutkan. Hal yang bikin lumayan serem adalah ketika satu per satu cerita karangan palsu tersebut malah jadi kenyataan. Malah sampai ada video rekamannya! Itu serem banget sih. Aku bisa menebak pelakunya, tapi bukan karena petunjuk yang tersebar di dalam bukunya. Tebakanku adalah dari alur cerita yang sudah cukup pakem. Mungkin karena aku sudah sering membaca cerita dari penulis yang sama, atau cerita serupa dari penulis lain. Padahal ada plot twist, lho. Tapi masih cukup tertebak.
Hal lain yang cukup mengganggu adalah sifat si tokoh utama yang sering mengumpat dalam hati. Walaupun umpatannya cukup "sopan", tapi kalau keseringan rasanya jadi terlalu gampang ditebak dan agak membosankan. Selain itu, aku juga tidak menyukai semua karakter yang ada di dalamnya. Hanny terlalu drama queen, dan Franky terlalu flirty. Trus juga flirting mereka berdua kadang agak cringe. Yah, mungkin emang aku udah tua, udah bukan masanya lagi. Hahahaha...
Series ini cukup seru dan seram. Aku masih akan melanjutkan baca, tapi nggak langsung sih. Aku mau jeda dulu dengan bacaan lain.
View all my reviews
Ingin tahu lebih banyak soal Lexie?
Silakan kunjungi website-nya: www.lexiexu.com
★★★☆☆
Blurb:
Hai, namaku Hanny Pelangi, dan hidupku saat ini bagaikan sederetan mimpi buruk.
Awalnya semua terlihat luar biasa. Aku sedang menikmati liburan yang menyenangkan bersama sahabatku, Jenny, di Singapura saat aku diminta pulang oleh pacar baruku, Benji, sang ketua OSIS, lantaran aku terpilih menjadi salah satu pengurus MOS. Wow! Terpilih menjadi anggota tim elite dan mendapat kesempatan menyiksa murid-murid baru? Siapa yang tidak mau?
Namun semuanya ternyata tidak seindah yang kubayangkan. Belum apa-apa rapat kami sudah diteror oleh seorang cowok bengal yang tidak naik kelas, sangat membenciku, dan hobi membuatku malu. Pokoknya, cowok yang minta diinjak mukanya deh.
Urusan ini bertambah parah saat Benji mengajak kami mengarang kisah horor bohongan seputar sekolah kami. Maksudnya sih untuk menakut-nakuti anak-anak baru. Tak disangka, kisah-kisah horor bohongan itu malah menjelma menjadi kenyataan. Satu demi satu pengurus MOS mengalami kecelakaan mengerikan yang tidak bisa dijelaskan. Puncak-puncaknya, nyawaku nyaris melayang.
Apakah yang menyebabkan kecelakaan-kecelakaan ini? Kutukan kisah horor yang berbalik menimpa kami? Anak baru yang dendam pada kami?
Kalau memang begitu, mengapa semua petunjuk mengarah pada Jenny?
Review:
Ini buku kedua Johan Series dengan tokoh utama bernama Hanny. Karena aku membaca versi audiobook-nya dari Storytel, sudut pandang orang pertama di cerita dan ketika si tokoh dipanggil, jadi terasa kalau akulah yang dipanggil! Hahahaha... Resiko punya nama sama dengan si tokoh utama, sih.Buku pertama seri ini sangat berkesan karena deskripsi yang cukup menakutkan dan bikin mimpi buruk. Buku keduanya juga masih mempertahankan kengerian yang sama. Ada beberapa tokoh yang sama dengan yang disebutkan di buku sebelumnya, seperti Jenny, yang menjadi sahabat Hanny. Selain itu ada juga tokoh yang disebutkan di seri lain oleh penulis yang sama, Leslie, yang muncul di buku kedua Omen Series.
Misterinya cukup seru, walaupun menurutku cerita horornya sih tidak terlalu menakutkan. Hal yang bikin lumayan serem adalah ketika satu per satu cerita karangan palsu tersebut malah jadi kenyataan. Malah sampai ada video rekamannya! Itu serem banget sih. Aku bisa menebak pelakunya, tapi bukan karena petunjuk yang tersebar di dalam bukunya. Tebakanku adalah dari alur cerita yang sudah cukup pakem. Mungkin karena aku sudah sering membaca cerita dari penulis yang sama, atau cerita serupa dari penulis lain. Padahal ada plot twist, lho. Tapi masih cukup tertebak.
Hal lain yang cukup mengganggu adalah sifat si tokoh utama yang sering mengumpat dalam hati. Walaupun umpatannya cukup "sopan", tapi kalau keseringan rasanya jadi terlalu gampang ditebak dan agak membosankan. Selain itu, aku juga tidak menyukai semua karakter yang ada di dalamnya. Hanny terlalu drama queen, dan Franky terlalu flirty. Trus juga flirting mereka berdua kadang agak cringe. Yah, mungkin emang aku udah tua, udah bukan masanya lagi. Hahahaha...
Series ini cukup seru dan seram. Aku masih akan melanjutkan baca, tapi nggak langsung sih. Aku mau jeda dulu dengan bacaan lain.
View all my reviews
Tentang Penulis:
Lexie Xu adalah penulis kisah-kisah bergenre misteri dan thriller. Seorang Sherlockian, penggemar sutradara J.J Abrams, dan fanatik sama angka 47. Saat ini Lexie tinggal di Bandung bersama anak laki-lakinya, Alexis Maxwell.Ingin tahu lebih banyak soal Lexie?
Silakan kunjungi website-nya: www.lexiexu.com