[Book Review] My Name is Memory by Ann Brashares

goodreads 
Judul: My Name is Memory
Penulis: Ann Brashares (2010)
Alih bahasa: Ambhita Dhyaningrum
Penerbit: PT Bentang Pustaka
Tahun terbit: 2011
Paperback, 428 hlm

Andai kematian adalah akhir ...

Sinopsis: Entah Daniel harus bersyukur atau menyesal. Maut tak kuasa menghapus semua jejak kehidupan lalunya. Setiap terlahir kembali, dia bisa mengingat dirinya yang dulu, termasuk orang-orang yang pernah hadir dalam hidupnya, teristimewa Sophia.

Sophia, mungkin adalah satu-satunya alasan Daniel rela menahan derita di setiap kehidupan. Sejak pertama dia hadir dalam sosok gadis muda yang menemui ajal karena perbuatannya, Daniel terus diburu perasaan bersalah. Kehidupan-kehidupan berikutnya bak sebuah mimpi buruk. Harapan tak berbalas dan kehilangan yang pahit menyerbu silih berganti. Sophia menjelma menjadi sosok yang nyaris tak terengkuh.

Kini, sekali lagi nasib begitu bermurah hati mempertemukan mereka. Dalam sosok remaja dengan usia yang tak terpaut jauh, seharusnya mereka memiliki lebih banyak kesempatan menentukan takdir. Namun, akankah takdir mereka kali ini bernama cinta?

What I think about this book:
Riverhead Hardcover 

Reinkarnasi, itulah topik utama yang dibahas dalam fiksi romance ini. Terkisah bahwa ada beberapa orang istimewa yang memiliki ingatan super tentang kehidupan masa lalunya, bahwa ia telah hidup dan mati berkali-kali, dan ia bisa mengingat setiap kehidupan yang dijalaninya. Ialah Daniel, jiwa dengan kemampuan mengingat yang luar biasa, terutama ingatan tentang cinta pertama dan rasa bersalahnya.

Beruntungnya, Sophia, cinta pertamanya juga kembali lagi ke kehidupan-kehidupan baru, dan Daniel terus melacak jejaknya, karena ia hanya ingin mengungkapkan satu keinginannya pada Sophia: meminta maaf. Sayangnya, Sophia tidak memiliki ingatan seperti dirinya, jadi usahanya untuk meminta maaf hanya akan membingungkan Sophia. Oleh karena itu, Daniel harus dapat membuat Sophia mempercayainya dan membuatnya mengingat Daniel.

Kesulitan lainnya yaitu Sophia juga berganti-ganti nama seiring dengan kehidupan baru yang menyambutnya. Karena masa hidup dan mati Daniel dan Sophia tidak bersamaan, umur mereka ketika hidup lagi juga sering kali berjarak sangat jauh, sampai terasa tidak masuk akal membayangkan mereka sepasang kekasih. Selain itu, ada tokoh antagonis yang menyakiti Sophia di masa lalu yang juga mengejar Daniel untuk membalas dendam dengan menyakiti Sophia di kehidupan selanjutnya.

Tragis, begitulah awal mula kisah ini, terutama ketika dinarasikan oleh Daniel. Sedangkan ketika cerita berubah ke sudut pandang Sophia, cerita ini jadi bernuansa petualangan. Sophia yang seringkali merasa jiwanya terganggu mulai mencoba menerima sekelebat ingatan yang sering muncul dalam mimpinya. Terdorong oleh rasa penasaran, ia mencoba menguji kebenaran ingatan kabur dari mimpi-mimpinya dan terkejut melihat hasilnya.

Awalnya aku tidak terlalu suka dengan karakter Sophia di kehidupannya yang ‘terakhir’ karena kepribadiannya lemah dan gampang terbujuk. Daniel juga bukan karakter yang mudah disukai, karena terlalu tenggelam dalam masa lalu, lebih suka seringkali galau, uring-uringan sendiri bagaimana cara meyakinkan Sophia, dan suka menunda-nunda. Tapi seiring berjalannya waktu, karakter mereka berdua makin berkembang. Ending-nya, kisah ini berakhir dengan ‘nyesss’… (interpretasikan sendiri) (^_^)


Tentang Penulis:

goodreads 

Ann Brashares lahir di Alexandria, Virginia, dan menghabiskan masa remajanya di Chevy Chase, Maryland. Penulis yang lahir pada 1967 ini pernah mempelajari filsafat di Barnard College. Sebagian novelnya berkisah tentang kehidupan perempuan. Judul-judulnya antara lain The Sisterhood of the Traveling Pants, Forever in Blue, The Last Summer (of You and Me), 3 Willows: The Sisterhood Grows, dan My Name is Memory. Beberapa novel telah dan akan difilmkan, seperti My Name is Memory. Saat ini Ann tinggal bersama suami dan keempat anaknya di New York.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar