[Book Review] Winter in Tokyo by Ilana Tan

goodreads
Judul: Winter in Tokyo
Penulis: Ilana Tan (2008)
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: cetakan keduapuluh, 2012
Paperback, 320 hlm

Sinopsis:

Keiko tentang Kazuto: Tetangga baruku, Nishimura Kazuto, datang ke Tokyo untuk mencari suasana baru. Itulah katanya, tapi menurutku alasannya lebih dari itu. Dia orang yang baik, menyenangkan, dan bisa diandalkan. Perlahan-lahan---mungkin sejak malam Natal itu---aku mulai memandangnya dengan cara yang berbeda. Dan sejak itu pula rasanya sulit membayangkan hidup tanpa dia.

Kazuto tentang Keiko: Sejak awal aku sudah merasa ada sesuatu yang menarik dari Ishida Keiko. Segalanya terasa menyenangkan bila dia ada. Segalanya terasa baik bila dia ada. Saat ini di dalam hatinya masih ada seseorang yang ditunggunya. Cinta pertamanya. Kuharap dia bisa berhenti memikirkan orang itu dan mulai melihatku. Karena hidup tanpa dirinya sama sekali bukan hidup.

Mereka pertama kali bertemu di awal musim dingin di Tokyo. Selama sebulan bersama, perasaan baru pun mulai terbentuk. Lalu segalanya berubah ketika suatu hari salah seorang dari mereka terbangun dan sama sekali tidak mengingat semua yang terjadi selama sebulan terakhir, termasuk orang yang tadinya sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya...

“Kenapa harus takut gelap kalau ada banyak hal indah yang hanya bisa dilihat sewaktu gelap?” – Nishimura Kazuto, hlm. 68


What I think about this book:

Dari sinopsis, kentara seperti sinetron atau drama Jepang. Sebelum membaca bukunya, bayanganku tentang cerita ini dari sinopsisnya yaitu salah satu dari Keiko atau Kazuto mengalami ‘gangguan jiwa’ dan kemudian pembaca akan diaduk-aduk emosinya karena salah seorang yang sehat dengan setia menemani si sakit, dan si sakit gregetan karena ‘jiwanya’ tidak stabil dan trenyuh karena pengorbanan dan kesetiaan yang satunya. Sebetulnya aku tidak terlalu mengharapkan si sakit akan sembuh, tapi justru akan timbul perasaan baru yang lebih indah. Tapi sepertinya imajinasiku terlalu ‘lebay’.

Bagian yang menarik adalah penggambaran kota Tokyo yang ‘cool’ saat winter dan kehidupan orang Jepang di kota besar yang sibuk. Keiko digambarkan sebagai gadis yang ramah, menyenangkan, dan pekerjaannya itu bikin ngiri karena dikelilingi buku, yaitu librarian, tapi sayangnya Keiko juga kekanakan, bayangkan, setelah bertahun-tahun, ia masih mengingat first love-nya waktu SD! Alasannya takut gelap dan sifatnya yang kagetan dan panikan juga sepertinya tak perlu diceritakan sambil sedu-sedan. Walaupun bersaudara kembar, Keiko tidak se-‘strong’ Naomi (baca: Spring in London). Berharap kalau pada akhirnya Keiko berkembang karakternya, menjadi lebih dewasa atau tambah ‘strong’. Tapi, yaa… hmm…

Kazuto juga orang yang menyenangkan, humoris, dan bagusnya adalah, dewasa. Yup, serasi dengan Keiko dan bisa mengimbanginya. Saingannya adalah first love Keiko yang Keiko sendiri belum bertemu waktu ia sudah mengenal Kazuto. Waktu itu sebetulnya Kazuto bisa langsung ‘dapet’ kalau mau gerak cepat, tapi apa daya, tragedi menimpanya.

Sampai sini oke. Ending-nya pun sebetulnya bagus, tapi kok rasanya aku malah pengen milih ending yang tragis, ya? Seperti misalnya si sakit tidak sembuh, tapi mereka tetap bersama, dengan menerima segala kekurangan. Sembuhnya mungkin beberapa tahun sesudahnya. Tapi, ya sudahlah, memang imajinasiku terlalu ‘lebay’.


Tentang Penulis:

Ilana Tan adalah seorang novelis Indonesia yang dikenal karena menulis 4 novel roman yang masing-masing novelnya disajikan dengan cerita yang latarnya berbeda-beda. Novel Ilana Tan memiliki keunikan, yaitu tokoh-tokoh dari novel yang satu dengan novel yang lainnya saling berkaitan.

Novel pertamanya berjudul Summer in Seoul, novel keduanya berjudul Autumn in Paris, novel ketiganya berjudul Winter in Tokyo dan novel keempatnya berjudul Spring in London. Masing-masing novel diceritakan di kota-kota besar di dunia, yaitu Seoul (Korea Selatan), Paris (Perancis), Tokyo (Jepang), dan London (Inggris). Dan masing-masing novel diceritakan di musim yang berbeda; Summer (musim panas), Autumn (musim gugur), Winter (musim dingin), dan Spring (musim semi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar