[Book Review] Menuju Titik Nol oleh Agatha Christie

goodreads
Judul: Menuju Titik Nol
Judul Asli: Towards Zero
Penulis: Agatha Christie (1944)
Alih bahasa: Windarti Selby
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: cetakan keenam, 2013
Paperback, 304 hlm

“Mungkin dengan hanya berada di suatu tempat – tanpa melakukan sesuatu – hanya dengan berada di suatu tempat pada waktu tertentu – oh, susah mengatakan maksud saya, tetapi mungkin Anda cuma berjalan di sepanjang sebuah jalan pada suatu hari, dan hanya dengan berbuat begitu Anda melakukan sesuatu yang sangat penting – bahkan tanpa menyadarinya.” – hlm.25

Orang-orang berkumpul di suatu titik tertentu, pada waktu tertentu.

Orang yang saling mengenal baik, orang yang datang dari tempat yang jauh, kenalan-kenalan lama, bahkan orang yang sama sekali asing, berkumpul karena suatu kepentingan yang berbeda, di satu tempat yang sama, pada waktu yang sama. Tanpa mengetahui apa yang akan terjadi, ataukah hal itu sudah diatur?

Gull’s Point, sebuah rumah di Saltcreek, tepi sungai dekat dengan lokasi wisata, dengan penginapan dan hotel di seberang sungai dan sekitarnya, tempat kejadian perkara.

Lady Camilla Tressilian, tinggal di rumah itu bersama seorang gadis pendamping yang cekatan, Mary Aldin.

Pada bulan September, kerabat keluarga berkumpul di tempat itu, Neville Strange dan istri keduanya Kay, Audrey Strange mantan istri Neville,  dan Thomas Royde sepupu jauh Audrey yang baru kembali dari Malaya.

Ted Latimer, kawan Kay, sengaja melibatkan diri dengan berilbur di hotel dekat rumah itu.

Mr. Treves, seorang pengacara kawan lama Lady Tressilian juga berlibur di sekitar rumah itu.

Entah kenapa, Edward MacWhirter yang pernah mencoba bunuh diri di Saltcreek juga mengunjungi tempat itu di minggu terakhir ia di Inggris sebelum pergi ke Amerika Selatan.


Ketegangan muncul, karena orang-orang yang berkumpul saling memendam perasaan.

“Saya suka cerita detektif yang baik,” kata Mr.Treves. “Sayang awal cerita-cerita itu biasanya salah! Dimulai dengan pembunuhan – padahal pembunuhan adalah akhirnya. Segalanya berawal jauh sebelumnya, kadang-kadang bertahun-tahun sebelumnya, dengan segala macam kejadian yang berkaitan, yang mengarahkan orang-orang tertentu, pada waktu tertentu, ke tempat tertentu pula. Semua mengarah ke satu titik… kemudian, ketika saatnya tiba… terjadilah! Titik nol!” – blurb (hlm.16)

Inspektur Battle sedang mengunjungi keponakannya, Inspektur James Leach di Saltcreek ketika sesuatu terjadi. Karena keponakannya itu diberi tanggung jawab untuk mengatasinya, ia memutuskan untuk mendampingi. Siapa tahu, pendapat seniornya dibutuhkan.

Dan apa yang terjadi di Gull’s Point ternyata sangat membingungkan dan aneh...

Ulasan:
Speechless. Betul-betul pembunuhan berencana yang direncanakan dengan mulus tapi sangat kejam.

Walaupun tanpa kehadiran si detektif kondang Hercule Poirot, kasus diselesaikan dengan baik oleh Inspektur Battle dan keponakannya. Tapi nama detektif itu disebut sampai dua kali oleh Inspektur Battle, gara-gara ia ingat kebiasaan Poirot yang maniak kebersihan dan kesimetrisan. Hal itu juga yang menjadi salah satu petunjuk dalam pemecahan kasus.

Seperti yang dikatakan Mr. Treves, kisah tidak dibuka dengan adanya pembunuhan. Tapi pembunuhan juga bukanlah akhir, karena bagian akhirnya tentu saja pemecahan kasus. Tidak ada bukti kuat yang dapat menangkap pelakunya. Penyelesaian kasus hanya dapat mengandalkan kesaksian. Saksi kunci yang ampuh. Dan pengakuan dari pelaku yang terpojok.

Di pendahuluan kisah, disebutkan tokoh-tokoh yang terlibat, dan jumlahnya sangat banyak. Bawaannya udah males begitu tahu tokohnya banyak karena bakal susah ngapalin. Tapi ternyata waktu dibaca mulus-mulus aja. Deskripsinya oke sih, jadi enak bacanya. Ada satu nama yang samar-samar familiar, Inspektur Battle, sudah bisa ditebak jadi hero di sini.

Karena kisah dibuka dengan cerita tentang latar belakang masing-masing tokoh, aku membacanya dengan teliti dan pelan-pelan. Biasanya, petunjuk banyak terdapat di awal cerita, petunjuk mengenai motif. Jelas dong, nggak mau kalah sama hero-nya, Inspektur Battle.

Kisah tentang kasus yang diungkap oleh Inspektur Battle rasanya berbeda dengan kisah kasus papa Poirot. Ah, tapi wajar saja, Inspektur Battle tidak muncul sesering Poirot, jadi bagian yang menyangkut pengalaman pribadi Inspektur Battle perlu diceritakan juga. Awalnya kupikir kisah itu tak ada hubungannya dengan kasus, tapi ternyata kisah itu mengandung petunjuk tersirat yang tak kalah penting.

Awalnya masih menebak-nebak siapa kira-kira pelakunya. Petunjuk tersurat sangat sedikit, tetapi petunjuk tersirat sangat banyak. Sebetulnya tebakanku sudah hampir benar, tapi tetap saja, penyelesaian kasus yang tidak biasa selalu ada.

Kisah ini lebih banyak menceritakan hubungan antar manusia dan sifat manusia. Romance-nya kental, dan temanya cinta segi-banyak. Misteri dan kasus yang ada merupakan salah satu penjelasan dan eksekusi sifat manusia sebenarnya. Rasanya lain dengan kisah Poirot, dalam kisah ini tidak ada bukti yang benar-benar kuat untuk menangkap pelakunya. Setelah dipikir-pikir, pemecahan kasusnya bisa dibilang lemah. Tapi untungnya, pengakuan si pelaku yang sudah betul-betul terpojok bisa mengungkap kebenaran. Pengakuan mengerikan dari seorang psikopat…

Oiya, kasus di kisah ini dan penyelesaiannya hampir mirip dengan The Mysterious Affair at Styles. And thanks for my beloved brother, for this birthday gift! (this book is birthday present from my brother)… hehee, baru dibaca sekarang, padahal ultahnya udah lewat :P

About the Author:
Agatha Christie

Agatha Mary Clarissa Miller was born in Torquay, Devon, England, U.K., as the youngest of three. The Millers had two other children: Margaret Frary Miller (1879–1950), called Madge, who was eleven years Agatha's senior, and Louis Montant Miller (1880–1929), called Monty, ten years older than Agatha.

Agatha Christie also wrote romance novels under the pseudonym Mary Westmacott, and was occasionally published under the name Agatha Christie Mallowan.

To honour her many literary works, she was appointed Commander of the Order of the British Empire in the 1956 New Year Honours. The next year, she became the President of the Detection Club. In the 1971 New Year Honours she was promoted Dame Commander of the Order of the British Empire, three years after her husband had been knighted for his archaeological work in 1968.

http://us.macmillan.com/author/agatha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar