[Book Review] The Viscount Who Loved Me by Julia Quinn

Goodreads
Judul: The Viscount Who Loved Me (Bridgerton #2)
Penulis: Julia Quinn (2000)
E-book, English edition, 354 pages

Blurb:

1814 promises to be another eventful season, but not, this author believes, for Anthony Bridgerton, London's most elusive bachelor, who has shown no indication that he plans to marry.
And in truth, why should he? When it comes to playing the consummate rake, nobody does it better...
—Lady Whistledown's Society Papers, April 1814

But this time, the gossip columnists have it wrong. Anthony Bridgerton hasn't just decided to marry—he's even chosen a wife! The only obstacle is his intended's older sister, Kate Sheffield—the most meddlesome woman ever to grace a London ballroom. The spirited schemer is driving Anthony mad with her determination to stop the betrothal, but when he closes his eyes at night, Kate is the woman haunting his increasingly erotic dreams...

Contrary to popular belief, Kate is quite sure that reformed rakes do not make the best husbands—and Anthony Bridgerton is the most wicked rogue of them all. Kate is determined to protect her sister—but she fears her own heart is vulnerable. And when Anthony's lips touch hers, she's suddenly afraid she might not be able to resist the reprehensible rake herself...

Review:

“A man doesn’t die from a bee sting.”
---Anthony Bridgerton, Kate Sheffield

Itulah yang dipercaya Anthony Bridgerton waktu masih kecil. Tapi ketika ayahnya yang sangat dikagumi dan dibanggakannya meninggal muda disengat lebah, Anthony percaya kalau dia juga bakal seperti ayahnya, mati muda. Karena ayahnya meninggal sewaktu Anthony masih 18 tahun, ia sudah menjadi Viscount sejak saat itu. Setelah Daphne menikah, Anthony merasa sudah tiba saatnya untuk menikah juga, mengingat umurnya yang dipikirnya pendek. Calon istrinya nggak usah muluk-muluk, yang penting sabar dan cukup pintar, dan setelah dia punya keturunan untuk meneruskan gelarnya, tugasnya selesai. Dipilihlah Edwina Sheffield sebagai kandidat yang sesuai.

Masalahnya, Edwina mengklaim kalau calon suaminya nanti haruslah dapet izin dari kakak tirinya, Kate Sheffield. Sedangkan Kate yang sadar betul reputasi Anthony sebagai rake, sama sekali nggak mengizinkan mereka saling dekat. Anthony nggak menyerah, tapi begitu juga Kate. Dari sini, mereka berdua mengklaim saling benci. Pertama kali dansa pun, mereka malah saling injak kaki, saling ejek, dan bener-bener kayak anak kecil. Salah strategi si Anthony ini kalau menurutku. Kalau niatnya mau bikin Kate setuju dia deketin Edwina, harusnya dia baik-baikin Kate bukan malah saling ejek. Tapi Anthony bilang, he just can’t help it! Wuahahahahaa…

Gara-gara usahanya buat dapetin izin Kate untuk deketin Edwina, Anthony malah banyak menghabiskan waktunya sama Kate. Dia malah tahu kayak apa Kate, nyebelinnya dia, ngangeninnya dia, sampai rapuhnya Kate dibalik penampilan dan pembawaannya yang harus strong demi adik dan ibunya. Kate sendiri juga cewek dan sadar betul seperti apa cowok macam Anthony ini, yang adalah rake, tapi mempesona, pinter membawa diri, dan sayang keluarga. Lama-kelamaan, mereka malah saling tertarik satu sama lain.

Hubungan enemies become lovers-nya Anthony – Kate ini bikin ngakak! Dibandingkan buku sebelumnya yang bercerita tentang Daphne, aku lebih banyak ngakak di cerita ini. Secara fisik, Anthony dan Simon sama-sama ganteng. Bedanya ada di sifat, kalau Simon itu cool dan pedes, maka Anthony lebih playful dan hangat. Kate sebetulnya cantik, pinter, dan ideal, tapi karena adiknya jauh lebih cantik, Kate lebih jarang dilirik waktu pesta cari jodoh. Sifat Kate yang keras kepala malah bikin Anthony sering banget ngusilin Kate. Sweet scene-nya nggak biasa, dan urusan saling menjahili ini is very hilarious! Hahahaha…

Aku suka karakter Anthony dan Kate, sama-sama keras kepala karena anak sulung, tapi very likeable karena nggak sombong dan sadar sama kelemahan masing-masing. Karena udah paham tipe hisrom seperti apa, aku nggak terlalu tertarik dengan alurnya yang udah pakem seperti seri sebelumnya. Di bagian awalnya aku sempat bosen sih, kok sama aja ceritanya, tapi kayaknya emang kayak gitu jalannya cerita. Jadi mending aku nikmati aja scene demi scene yang lucu-lucu manis ini. Ada hot-scene-nya, tentu saja, tapi dibaca sekilas pun tak apa.

Favorite scene-ku ada banyak, terutama the legendary bee scene yang bikin ngakak sampai kejungkel! Wuakakakak... Lalu waktu mereka main Pall Mall sama saudara-saudara Bridgerton yang lain, pada keluar semua belangnya. Entah ini yang kubaca novel hisrom atau komedi, aku sampai bingung. Hahahahaa…

Novel selanjutnya seri ini bercerita tentang Benedict, si Bridgerton no.2 walaupun aku masih menantikan cerita Colin yang ada di nomor selanjutnya. Tapi aku akan tetap urut bacanya, biar timeline-nya nggak kacau walaupun sebetulnya ceritanya terpisah. And for Anthony and Kate, I give you 5 stars for not being the typical romance story, for the comedy, and definitely for the bee!

“You have to live each hour as if it’s your last, and each day as if you were immortal.”
---Kate Sheffield


Tentang penulis:
Julia Quinn
Julia Quinn
#1 New York Times bestselling author Julia Quinn loves to dispel the myth that smart women don't read (or write) romance, and in 2001 she did so in grand style, competing on the the game show The Weakest Link and walking away with the $79,000 jackpot. She displayed a decided lack of knowledge about baseball, country music, and plush toys, but she is proud to say that she aced all things British and literary, answered all of her history and geography questions correctly, and knew that there was a Da Vinci long before there was a code.


In 2010, Ms Quinn won her third RITA Award in four years and was the thirteenth author to be inducted into the Romance Writers of America Hall of Fame. Her books have been translated into thirty-two languages, and she has been profiled in USA Today and TIME Magazine. Her popular Bridgerton series is currently in development by Shondaland as an original Netflix series.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar