[Book Review] Third Year at Malory Towers by Enid Blyton (Malory Towers #3)

Third Year at Malory Towers (Malory Towers, #3)Third Year at Malory Towers by Enid Blyton
Published: 1944
My rating: 3 of 5 stars
E-book, English Edition, 194 pages

Blurb:
The girls return for another term to find several new faces in their form. There is Zerelda, the American girl, Bill, short for Wilhelmina, who is mad about horses, and Mavis who has a remarkable voice and dreams of being an opera singer.

Review:
"...strength of character is one of the greatest things anyone can have because then they have courage and pluck and determination, no matter what difficulties come."
---Darrell Rivers


Sudah lama sekali Hani kepingin membaca ulang seri ini secara urut. Hani cuma punya dua buku pertamanya dan lainnya Hani pinjam-baca. Sekarang pun juga masih pinjam-baca, tapi dalam format e-book dan dalam bahasa aslinya.

Seperti biasa Darrell merasa bahagia dan bersemangat memasuki tahun ajaran baru di Malory Towers. Tapi kali ini sahabatnya, Sally, tidak ikut berangkat bersamanya karena sedang dikarantina akibat sakit beguk. Sedangkan ia harus menjemput seorang anak baru asal Amerika yang suka bergaya bak bintang film, bernama Zerelda Brass. Selain Zerelda, ada anak baru lain bernama Wilhelmina atau Bill yang memiliki tujuh saudara laki-laki dan amat menyukai kuda. Ada karakter baru juga, Mavis, yang bercita-cita jadi penyanyi opera.

Darrell merasa kesepian karena tidak ada Sally, dan Alicia juga kesepian karena tidak ada Betty. Jadi mereka saling bermain bersama. Tapi ketika Sally sudah masuk kembali ke sekolah, hal itu menimbulkan masalah karena kecemburuan Sally pada Alicia. Kemudian Betty masuk sekolah lagi dan semuanya kembali normal.

Tidak hanya Darrell saja yang mengalami masalah. Banyak anak lain yang menghadapinya. Kecemasan Bill akan kudanya yang sakit, obsesi Zerelda menjadi bintang film, dan kenekatan Mavis mengikuti lomba menyanyi tidak hanya membuat masalah bagi anak-anak itu saja, tapi membuat heboh seluruh sekolah. Tapi para guru kemudian sigap untuk membantu anak-anak yang beranjak dewasa itu untuk menghadapi masalah-masalah tersebut.

Seri ini memang ditujukan untuk anak perempuan menjelang abege karena kental dengan tema persahabatan, perkembangan pribadi, pengendalian emosi, dan pencarian jati diri. Bahasanya sederhana dan gamblang serta penuh pelajaran berharga. Ketika dibaca pas usia dewasa, membuat Hani jadi bernostalgia ketika masa-masa esempe dulu pas pertama kali baca seri ini.

View all my reviews

Tentang penulis:

Enid Blyton


Born
in East Dulwich, South London, The United Kingdom 
August 11, 1897

Died
November 28, 1968

Website

Genre

Influences


Enid Mary Blyton (1897 - 1968) was an English author of children's books.


Born in South London, Blyton was the eldest of three children, and showed an early interest in music and reading. She was educated at St. Christopher's School, Beckenham, and - having decided not to pursue her music - at Ipswich High School, where she trained as a kindergarten teacher. She taught for five years before her 1924 marriage to editor Hugh Pollock, with whom she had two daughters. This marriage ended in divorce, and Blyton remarried in 1943, to surgeon Kenneth Fraser Darrell Waters. She died in 1968, one year after her second husband.

Blyton was a prolific author of children's books, who penned an estimated 800 books over about 40 years. Her stories were often either children's adventure and mystery stories, or fantasies involving magic. Notable series include: The Famous Five, The Secret Seven, The Five Find-Outers, Noddy, The Wishing Chair, Mallory Towers, and St. Clare's.

According to the Index Translationum, Blyton was the fifth most popular author in the world in 2007, coming after Lenin but ahead of Shakespeare.

See also her pen name Mary Pollock

Tentang penerjemah (Inggris - Indonesia):

Djokolelono

Goodreads Author


Born in Indonesia 
April 10

Genre

Member Since
February 2012

URL


adalah seorang penulis buku Indonesia tahun 70 hingga 80-an. Dia dikenal sebagai penulis buku fiksi-ilmiah seperti seri Penjelajah Antariksa (Bencana di Planet Poa, Sekoci Penyelamat, Kunin Bergolak), Jatuh ke Matahari dan sekuelnya, Bintang Hitam. Selain menulis buku fiksi-ilmiah, Djokolelono juga dikenal sebagai penulis buku anak-anak, seperti seri Astrid, dan beberapa cerita wayang. Djokolelono juga adalah seorang penerjemah. Buku-buku yang ia terjemahkan antara lain Petualangan Tom Sawyer dan karya Mark Twain yang lain, seri Pilih Sendiri Petualanganmu, seri cergam Mimin, seri Mallory Towers dan buku-buku Enid Blyton yang lain, dan seri Rumah Kecil Laura Ingalls Wilder[1]. Karya-karyanya diterbitkan oleh Pustaka Jaya (PT Dunia Pustaka Jaya), Gramedia, dan BPK Gunung Mulia.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar