[Book Review] Biro Hukum - The Firm oleh John Grisham

Biro Hukum [The Firm]Biro Hukum - The Firm oleh John Grisham
Alih bahasa: Hidayat Saleh
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (2001)
My rating: 4 of 5 stars
Paperback, edisi Bahasa Indonesia, 712 hlm.

Blurb:

Ia termasuk lima besar di kelasnya di Harvard Law School. Tawaran pekerjaan mengalir dari biro-biro hukum terbaik di Amerika. Tapi pilihannya justru membawa bencana.

Ketika Mitch McDeere memutuskan bekerja pada biro hukum Bendini, Lambert dan Locke di Memphis, ia mengira jalan menuju kesuksesan telah terbuka bagi dirinya dan istrinya yang cantik, Abby. Biro itu membelikan BMW baginya, membayar pinjaman-pinjamannya, membantunya membeli rumah sekaligus mendekornya.

Mitch McDeere seharusnya ingat kata-kata Ray, kakaknya yang sedang menjalani hukuman lima belas tahun penjara di Tennessee. Tak ada yang cuma-cuma di dunia ini. Tiba-tiba FBI tertarik untuk menyelidiki biro itu, dan mereka membutuhkan bantuan Mitch. Mitch pun terjepit di antara dua pilihan. Ia harus membuat keputusan kalau ingin tetap hidup.

Ulasan:

Aku sudah sangsi akan bisa menyelesaikan buku ini dengan cepat. Walaupun bukunya berukuran kecil, tapi tebalnya lebih dari 600 halaman. Apalagi temanya adalah tentang hukum, yang notabene bukan bidangku. Tapi aku menyukai keseruan dan ketegangan, dan buku ini menyajikan keduanya. Selain itu, buku ini ditulis oleh penulis favoritku. Ternyata tidak terlalu membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya, tidak seperti dugaanku sebelumnya. Habisnya, begitu mulai membaca, susah sekali untuk berhenti.

Siapa yang tidak kenal dengan John Grisham, sang penulis fiksi tentang hukum? Sudah lama sekali aku pengen melahap tulisan-tulisannya. Sebelum ini, aku membaca karyanya tentang si anak pengacara dan pengacara jalanan, dan keseruan keduanya tidak melebihi ini. Karya-karya yang lain pun siap mengantri untuk dibaca.

Dalam buku ini, aku juga jadi menyadari kalau penulis senang menciptakan hero yang tidak sempurna. Mungkin tidak terlalu disukai, tapi tidak bisa dibenci. Seperti Mitch McDeere, yang awalnya normal-normal saja sampai ia membuat suatu kesalahan. Ya, ia juga tidak sempurna. Tapi aku justru sangat terkesan dengan karakter istri Mitch, Abby. Dia adalah karakter wanita yang luar biasa. Lalu, ada juga Tammy, karakter wanita yang juga tangguh. Karena ada mereka berdua, segalanya jadi lebih mudah. Ehm, mungkin agak terlalu kemudahan.

Bagian awal buku terasa agak membosankan karena selalu menitik-beratkan pada uang, uang, dan uang. Bahasan tentang hukum sangat kental, terasa bahwa risetnya sangat teliti dan mendalam. Walaupun begitu, rasanya aku enteng saja membacanya. Tidak terkesan berat. Paham, tapi hanya sekedar pengetahuan permukaan untuk memahami ceritanya. Walaupun uang yang terlibat sangat besar dan mencurigakan, penjelasan dan alasan-alasan yang dikemukakan cukup masuk akal. Tapi kemudian ketegangan semakin meningkat. Si tokoh utama mulai muncul rasa curiganya. Lalu keseruan demi keseruan mulai menyusul. Tulisannya hebat seperti biasa.

Ada beberapa sisipan guyonan yang mungkin bertujuan untuk mencairkan suasana yang tegang. Tapi hasilnya malah menjadi guyonan yang benar-benar garing. Aku justru malah dibuat terkekeh-kekeh dengan satire dan sarkasmenya. Dan ada salah satu adegan yang menurutku lucu, yaitu kejadian kemalingan mobil. Kejadian seperti itu seharusnya membuat sedih, kan, apalagi kalau mobil yang dimaling adalah BMW. Tapi kejadian itu malah sangat lucu buatku. Silakan baca saja kalau penasaran mengapa aku menganggapnya lucu.

Deskripsinya gamblang dan lugas. Jarang sekali ada kata-kata dan kalimat-kalimat yang bertele-tele. Kalaupun ada, biasanya diletakkan dalam dialog untuk menjelaskan suatu percakapan basi-basi. Plotnya hebat. Memang sudah bisa diketahui dengan mudah rencana jahatnya, tapi bagian serunya adalah pada kejar-kejarannya. Penuh aksi ala Amerika. Selain itu, jalan ceritanya juga penuh kejutan. Patut disimak bagaimana Mitch mengakali orang-orang yang mengejarnya dan deg-degan setengah mati kalau-kalau ia akan tertangkap. Berhasilkah Mitch?


View all my reviews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar