[Book Review] Gadis Ketiga oleh Agatha Christie


Judul: Gadis Ketiga
Judul Asli: Third Girl
Penulis: Agatha Christie (1966)
Alih Bahasa: Joyce K. Isa
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2007

"Di mana ada pembunuhan, apa pun bisa terjadi. Saya telah memperingatkan Anda. Saya, Poirot."
- Hercule Poirot -

Seorang gadis muda datang menemui Hercule Poirot karena ingin berkonsultasi dengannya mengenai pembunuhan yang mungkin telah ia lakukan. Namun, setelah bertemu dengan Hercule Poirot, gadis ini mengurungkan niatnya dan mengatakan bahwa ia tidak menyangka kalau Hercule Poirot terlalu tua!

Hercule Poirot sama sekali tidak menyangka bahwa ia akan dikatakan terlalu tua. Ia sempat sedih, namun setelah mendengar cerita tentang gadis itu dari kawannya, Ariadne Oliver penulis cerita detektif, ia memutuskan untuk menyelidiki mengapa gadis itu mengira ia telah melakukan pembunuhan. Ia menelusuri tempat tinggal gadis itu, Norma Restarick -- seperti Ophelia tanpa daya tarik fisik menurut Poirot, dan orang tuanya. Namun ternyata, setelah pertemuan pertamanya dengan gadis itu di kediamannya ketika gadis itu mengaku mungkin telah melakukan pembunuhan, ia menghilang dan kerabat serta teman-teman terdekatnya tidak tahu di mana ia berada. Ariadne Oliver mencoba menyelidiki tempat tinggal gadis itu, tempat ia berbagi petaknya dengan dua gadis lain

Hercule Poirot memulainya dengan mencari adanya pembunuhan yang terkait dengan gadis itu. Kematian, di mana pun, kapan pun, yang telah terjadi, yang mungkin ada kaitannya dengan gadis itu. Tapi gadis itu sendiri sepertinya aneh. Kenalan gadis itu yang ditemui Poirot tidak menunjukkan kesan yang baik atas dirinya. Ia bergaul dengan pemuda berandalan lah, membenci ibu tirinya lah, bahkan disebut tidak waras. Sampai suatu ketika secara kebetulan Ariadne Oliver melihat si gadis dalam sebuah rumah makan. Ia di sana bersama pacarnya, seorang pemuda 'cantik' yang dibilang berandalan, sedang makan dan berbincang. Ketika mereka berpisah, Ariadne Oliver mengikuti si pemuda dan si gadis ditinggalkannya untuk ditangani oleh Hercule Poirot yang telah dihubunginya. Ia tidak mengira bahwa keputusannya untuk mengikuti si pemuda akan mengantarnya pada bahaya.

Norma Restarick, gadis ini tidak memberikan kesan yang baik. Ia banyak dikatakan tidak waras oleh orang-orang yang mengenalnya, teman-temannya yang tinggal bersama di petak tinggalnya, pacarnya yang 'cantik' namun berandalan, bahkan kedua orang tuanya, ayah dan ibu tirinya. Hercule Poirot tidak tahu harus mempercayai yang mana, orang-orang kenalan gadis itu ataukan gadis itu sendiri. Tapi gadis itu justru percaya bahwa dirinya sendiri memang gila. Nah, apakah ia korban atau pelaku? Benarkah ia telah melakukan pembunuhan? Mengapa ia disebut gadis ketiga?

Begitu dibaca ulang dari awal hingga pertengahan, kesanku masih tetap sama seperti ketika membacanya untuk pertama kalinya. Kisah ini membingungkan. Mana kasusnya? Mana pembunuhan yang dimaksud? Kisah ini menunjukkan bahwa Hercule Poirot cukup penasaran dengan gambaran gadis aneh yang mengatakan bahwa ia mungkin telah melakukan pembunuhan dan kata-katanya bahwa Poirot terlalu tua membuat Poirot shock. Ia menyelidiki gadis itu, yang sebetulnya 'menarik' bahwa ia menganggap dirinya sendiri gila, merasa kebingungan dan cemas karena terkadang seperti hilang ingatan selama beberapa jam, mungkin melakukan sesuatu atau menceritakan sesuatu yang ia tak ingat lagi pernah dilakukan atau dikatakannya. Yah, menanyai gadis itu secara langsung malah menimbulkan kebingungan, apakah ia mengatakan yang sebenarnya, ataukah ia berbohong, tak ada yang tahu.

Kalau ingin membaca kisah Poirot yang ini, dibutuhkan kesabaran lebih. Keterangan dan petunjuk yang ada sangat samar dan membingungkan. Kisah ini lebih menonjolkan sifat psikologis karakternya, jadi sulit ditebak apakah karakter ini bohong ataukah karakter ini mengatakan yang sebenarnya. Banyak juga kebetulannya, sehingga menurutku jadi agak kurang seru. Kisah macam ini selalu memunculkan keinginan untuk menebak-nebak akhirnya, tapi endingnya ternyata tidak terduga. Keputusan yang diambil Poirot ternyata adalah dengan menyelidiki setiap orang yang memiliki kaitan dengan gadis itu dan tidak mempercayai semuanya, termasuk gadis itu, sebelum semua petunjuk mengarahkannya pada jawaban yang benar.

About the Author:
Agatha Christie

Agatha Mary Clarissa Miller was born in Torquay, Devon, England, U.K., as the youngest of three. The Millers had two other children: Margaret Frary Miller (1879–1950), called Madge, who was eleven years Agatha's senior, and Louis Montant Miller (1880–1929), called Monty, ten years older than Agatha.

Agatha Christie also wrote romance novels under the pseudonym Mary Westmacott, and was occasionally published under the name Agatha Christie Mallowan.

To honour her many literary works, she was appointed Commander of the Order of the British Empire in the 1956 New Year Honours. The next year, she became the President of the Detection Club. In the 1971 New Year Honours she was promoted Dame Commander of the Order of the British Empire, three years after her husband had been knighted for his archaeological work in 1968.

http://us.macmillan.com/author/agatha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar