taken from here |
Judul Asli: Memoirs of Sherlock Holmes
Penulis: Sir Arthur Conan Doyle (1893)
Alih bahasa: Daisy Dianasari
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 1992
Paperback, 408 hlm
Blurb:
Bersama Watson, Holmes menyelidiki kasus-kasus pelik seperti lenyapnya Silver Blaze - kuda pacuan yang dijagokan dalam Kejuaraan Piala Wessex-, dan misteri kematian Kolonel Barclay dari Kesatuan Royal Mallows yang diduga dibunuh oleh istrinya sendiri.
Dan mengenang masa lalu di depan perapian pada musim dingin, Holmes menuturkan kepada Watson kasus-kasus yang pernah ditanganinya sewaktu dia masih meniti karier. Rahasia di balik meledaknya Kapal Gloria Scott dan harta terpendam yang terkandung dalam Ritual Keluarga Musgrave adalah dua di antaranya.
Sebelas cuplikan dari perjuangan Sherlock Holmes memerangi kejahatan digelar dalam memoar ini, diakhiri dengan duel antara detektif kondang itu dengan Profesor Moriarty - Napoleon-nya dunia kejahatan - di Air Terjun Reichenbach.
Bersama Watson, Holmes menyelidiki kasus-kasus pelik seperti lenyapnya Silver Blaze - kuda pacuan yang dijagokan dalam Kejuaraan Piala Wessex-, dan misteri kematian Kolonel Barclay dari Kesatuan Royal Mallows yang diduga dibunuh oleh istrinya sendiri.
Dan mengenang masa lalu di depan perapian pada musim dingin, Holmes menuturkan kepada Watson kasus-kasus yang pernah ditanganinya sewaktu dia masih meniti karier. Rahasia di balik meledaknya Kapal Gloria Scott dan harta terpendam yang terkandung dalam Ritual Keluarga Musgrave adalah dua di antaranya.
Sebelas cuplikan dari perjuangan Sherlock Holmes memerangi kejahatan digelar dalam memoar ini, diakhiri dengan duel antara detektif kondang itu dengan Profesor Moriarty - Napoleon-nya dunia kejahatan - di Air Terjun Reichenbach.
Review:
Buku ini berisi kumpulan kisah petualangan Sherlock Holmes yang ditulis oleh Dr. Watson dalam rangka mengenang sepak terjang detektif itu setelah terjadi suatu tragedi yang menimpa Holmes. Oleh karena itu, dalam penuturan kisah ini, Dr. Watson sering kali cukup emosional dan banyak mengungkap sisi lain Holmes yang walaupun disebut sociopath, sebetulnya ia cukup peduli dengan sekelilingnya.
Sebelas kisah yang diceritakan meliputi kisah-kisah yang dianggap fenomenal dalam sejarah karier Holmes, seperti kasus pertama Holmes yang ditanganinya ketika ia masih muda dan belum membuka bidang karier sebagai detektif, dalam Gloria Scott. Setelah memecahkan kasus itu, Holmes menyadari bahwa ia bisa mencari nafkah dengan pikirannya. Ia mulai membuka diri untuk menangani kasus-kasus, seperti dalam kisah Ritual Keluarga Musgrave yang merupakan salah satu kasus paling awal yang ditanganinya, bahkan ketika ia belum bertemu dengan Dr. Watson.
Kasus-kasus sangat aneh juga dipaparkan seperti dalam kisah Penerjemah Bahasa Yunani karena fakta-fakta yang dilaporkan betul-betul membingungkan sekaligus menegangkan. Kasus-kasus unik yang biasa menjadi perhatian Holmes juga ternyata memiliki twist yang mengejutkan, seperti dalam kisah Kuda Pacuan Silver Blaze, Si Bungkuk, dan Tuan Tanah di Reigate. Ada pula beberapa kisah petualangan duo Holmes-Watson setelah Dr. Watson menikah, dan karena hubungan partnership mereka yang sangat dekat, mereka masih bertualang untuk memecahkan kasus, yaitu dalam kisah Pegawai Kantor Bursa dan Dokumen Angkatan Laut.
Walaupun banyak kisah sukses yang diceritakan, ada juga kasus ketika Holmes juga mengalami kegagalan, seperti dalam kisah Wajah Kuning. Kasus ini sebetulnya tidak terlalu kusukai karena tidak menarik dan pemecahannya sebetulnya sederhana, hanya penceritaannya saja terlalu dilebih-lebihkan. Holmes sendiri juga merasa berpikir terlalu berlebihan terhadap kisah ini sampai-sampai ia pun berkata:
“Watson, kalau suatu saat nanti kau melihatku bersikap terlalu yakin akan kemampuanku, atau ogah-ogahan dalam menangani sebuah kasus, tolong ingatkan aku dengan membisikkan kata ‘Norbury’ di telingaku, dan aku akan sangat berterima kasih padamu.” – Sherlock Holmes
Namun demikian, biasanya jika Holmes saja gagal, jarang ada pihak lain yang berhasil, jadi hal itu tidak banyak menjadi pemberitaan. Kisah lain yang juga unik yaitu Pasien Rawat Inap menampilkan sosok Dr. Percy Trevelyan pertama kali dalam kisah yang ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle, dan tokoh ini juga muncul dalam The House of Silk, A Sherlock Holmes Novel yang ditulis oleh Anthony Horowitz.
Kisah Penutup merupakan kisah yang menceritakan ‘kasus terakhir’ yang ditangani oleh Sherlock Holmes, dalam upayanya menaklukkan si Napoleon dunia kejahatan, Prof. Moriarty. Sayangnya kisah ini perceritaannya kurang greget. Mungkin apakah karena pengaruh filmnya (Sherlock Holmes: A Game of Shadow) yang adegan action-nya secara visual lebih nyata sehingga lebih greget? Bisa jadi, karena aku lebih dulu nonton film-nya dan baca kisah yang menjadi inspirasi film ini belakangan.
Tentang Penulis:
Arthur Conan Doyle dilahirkan ketiga dari sepuluh bersaudara pada 22 Mei 1859 di Edinburgh, Skotlandia. Ayahnya, Charles Altamont Doyle, lahir di Inggris keturunan Irlandia, dan ibunya, Mary lahir di Foley, adalah orang Irlandia. Mereka menikah pada tahun 1855.
Dari 1876-1881 ia belajar ilmu kedokteran di Universitas Edinburgh. Hal ini membuatnya harus memberikan bantuan kesehatan berkala di kota-kota Aston (sekarang distrik Birmingham ) dan Sheffield. Sementara belajar, Conan Doyle mulai menulis cerita pendek. Cerita pertama diterbitkan muncul di "Chambers Edinburgh Journal" sebelum ia berusia 20. Setelah lulus, ia bekerja sebagai dokter kapal pada SS Mayumba selama perjalanan ke pantai Afrika Barat. Ia menyelesaikan gelar doktor pada subyek tabes dorsalis pada tahun 1885.
Conan Doyle ditemukan memegangi dadanya di aula Windlesham, rumahnya di Crowborough, Sussex Timur, pada tanggal 7 Juli 1930. Dia meninggal karena serangan jantung pada usia 71. Kata-kata terakhirnya diarahkan ke istrinya: "You are wonderful."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar