![]() |
goodreads |
Judul Asli: The Worlds of
Chrestomanci: Charmed Life
Penulis: Diana Wynne Jones (1977)
Alih Bahasa: Yohana Yuni
Desain dan Ilustrasi cover: Eric
Alexander
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
(2009)
Edisi
Bahasa Indonesia, Softcover, 256 hlm.
“Kau akan mengalami perubahan besar. Tapi kau sangat ceroboh --- empat sudah hilang, hanya tersisa lima. Kau harus lebih hati-hati. Tahukah kau bahwa kau terancam bahaya, paling tidak dari dua pihak?” – hlm.23
Semua
orang mengatakan Gwendolen Chant adalah penyihir berbakat yang memiliki
kekuatan menakjubkan. Jadi gadis cilik itu tidak merasa heran ketika
Chrestomanci mengajaknya tinggal di kastilnya untuk dididik bersama
anak-anaknya sendiri. Gwendolen berangkat dengan antusias, yakin bahwa
cita-citanya menjadi penyihir besar akan segera tercapai. Tapi adiknya, Eric
(sering dipanggil Cat) tidak begitu bersemangat, karena ia sama sekali tidak
berbakat sihir.
Ternyata,
hidup bersama Chrestomanci dan keluarganya tidak seperti yang dibayangkan
Gwendolen maupun Cat. Bukannya dikembangkan bakat sihirnya, Gwendolen malah tidak
diizinkan melakukan sihir sama sekali! Gwendolen berang dan sengaja unjuk
kekuatan, sampai-sampai adiknya nyaris tewas gara-gara korek api bertuah!
Aaaaawwwww… kenapa akhirnya begitu?! Masih
kuraaang…
Masih belum diceritakan gimana jadinya Eric
nanti, gimana jadinya Gwendolen…
Walaupun bisa ditebak sih, tapi masih butuh
penjelasan untuk memastikan! Epilog mungkin bisa sedikit membantu meringankan
rasa penasaran… tapi…
Yah, sudahlah. Kisahnya sendiri bagus kok,
bisa ditebak sendiri akhir ceritanya dan yang jelas aku puas. Seri Dunia-Dunia
Chrestomanci ini memang bikin nagih. Apalagi yang ini. Sebelumnya aku sudah
baca Christopher
Chant, Bocah Bernyawa Sembilan dan Pekan
Penyihir. Dunia ini mengalihkan duniaku (halah) dan karena di blurb bukunya disebut-sebut sebagai
cerita yang menginspirasi Harry Potter, mau tak mau jadi bikin membandingkannya
dengan Harry Potter. Kastilnya, nyawa banyak (seperti horcrux), pemerintahan sihir. Tapi ada detil-detil yang menurutku
keren, seperti klasifikasi penyihir itu apa saja, apa itu enchanter dan enchantress,
warlock, witch dan wizard, sorcerer,
necromancer, diukur dari kekuatannya.
Kisah ini lebih banyak menguras emosi daripada kisah-kisah yang sebelumnya kubaca. Ada kesal, iba, dan humornya juga ada. Padahal ini terhitung buku pertama, tapi seri ini bisa dibaca secara terpisah kok. Semua seri terjemahannya sudah kukumpulkan, dan dari kesemuanya, masih kurang dua yang belum dibaca (^^peace).
Kisah ini lebih banyak menguras emosi daripada kisah-kisah yang sebelumnya kubaca. Ada kesal, iba, dan humornya juga ada. Padahal ini terhitung buku pertama, tapi seri ini bisa dibaca secara terpisah kok. Semua seri terjemahannya sudah kukumpulkan, dan dari kesemuanya, masih kurang dua yang belum dibaca (^^peace).
Oke, jadi aku benci banget sama Gwendolen.
Dia bakal kunobatkan jadi karakter kakak terjahat! Sombongnya minta ampun! Dan dia
mengorbankan adiknya sendiri agar dia bisa mendapatkan apa yang diinginkannya! Tapi
aku juga jadi kesal sama Eric karena merasa kemalangan-kemalangan yang terjadi
adalah karena salahnya, padahal itu seratus persen ulah kakaknya yang sok
pamer! Mungkin karena selama ini ia berada di bawah bayang-bayang kakaknya dan
karena Gwendolen adalah keluarga terdekat yang dikenalnya selama hidup, ia jadi
membela kakaknya padahal perbuatannya itu salah dan kejam! Hih, bisa-bisanya si
Gwendolen ini menyiksa adiknya sendiri, sampai-sampai kejahatan Voldemort pun
kalah sama kekejamannya!
Penulisnya mengeksplorasi sisi psikologis
karakternya dengan baik. Penggambaran Gwendolen yang angkuh didorong oleh sifat
dengki pada adiknya. Orang-orang di sekitarnya juga sering memuji-mujinya,
sehingga Gwendolen haus pujian dan perhatian. Eric yang terbiasa menjadi sidekick-nya Gwendolen jadi membiarkan
saja ulah Gwendolen padahal ia tahu Gwendolen melakukan hal yang salah. Tapi kemudian
penulis memberikan pengalaman pada Eric seperti apa tingkahnya sendiri ketika
ia menempel terus pada Gwendolen. Eric sendiri merasa tak nyaman ‘ditempel’. Pesan-pesan
pelajaran kepribadian ini diceritakan tanpa maksud menggurui, tapi diberikan dengan
contoh. Terjemahannya bagus, dan cover seri ini edisi yang terjemahan juga
lebih cantik dari aslinya menurutku. Jadi menyenangkan untuk dikoleksi *eh.
Masih ada dua buku dari seri ini yang belum
diterjemahkan sepertinya. Atau aku yang salah? Tapi kalau memang semua seri ini
yang terjemahan sudah lengkap, tinggal siap-siap berburu sisanya untuk dikoleksi!
Tentang Penulis:
![]() |
goodreads |
Diana Wynne Jones adalah salah satu pengarang fantasi
dan fiksi ilmiah terbaik yang pernah dimiliki Inggris. Ia telah menulis lebih
dari tiga puluh buku, sebagian ditujukan untuk anak-anak, dan sebagian lagi
untuk orang dewasa. Karya-karya diterbitkan di berbagai negara dan memenangkan
banyak penghargaan, yang terakhir adalah World Fantasy Award for Lifetime
Achievement (2007).
Seri The Worlds of Chrestomanci
(Dunia-Dunia Chrestomanci) yang mulai diterbitkan pada tahun 1977 terkenal
di seluruh dunia dan disebut-sebut sebagai sumber inpirasi J. K. Rowling saat
menulis seri Harry Potter. Judul-judul lengkap seri ini adalah sebagai
berikut:
- Charmed Life (Eric Chant dan Korek Api Bertuah)
- The Lives of Christopher Chant (Christopher Chant, Bocah Bernyawa Sembilan)
- The Magicians of Caprona
- Witch Week (Pekan Penyihir)
- Mixed Magics
Diana
Wynne Jones was the author of more than thirty critically acclaimed fantasy
stories, including the Chrestomanci series and the novels Howl's
Moving Castle and Dark Lord of Derkholm.
For Diana Wynne Jones's official autobiography, please see http://www.leemac.freeserve.co.uk/aut...
Covernya baguus. Jadi pengen punya nih.. x)
BalasHapusemang bagus.. tapi ini udah susah dapetnya, soalnya termasuk buku lama :) semoga berhasil nyarinya yaa :D
Hapusseri chrestomanci ini bagus2 yaa.. gua juga masih ada 2 buku yang belum dibaca, lagi disayang2, hahaha.. eh tapi kayanya gramed ngga nerjemahin semua buku dari seri ini ya? kalau ngga salah komplitnya ada 7 buku ya, tapi yang diterjemahin cuma 5?
BalasHapusiyaa, sayang banget ada 2 yang belum diterjemahin Gramedia.. :(
Hapushahaaa, iya nih, masih ada 2 yg belum dibaca... masih disayang-sayang mau dibaca *alibi penimbun* wkwkwk