The Whispering Skull - Tengkorak Berbisik by Jonathan Stroud
Penulis: Jonathan Stroud (2014)
Alih Bahasa: Poppy D. Chusfani
Editor: Primadona Angela
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (2015)
Edisi Bahasa Indonesia, Softcover, 488 hlm.
My rating: 4 of 5 stars
Blurb:
Hantu dan arwah gentayangan, waspadalah! Lockwood & Co. beraksi kembali.
Lockwood & Co. makin sibuk. Lucy dan George berusaha memecahkan misteri tengkorak bisa bicara yang terkurung dalam wadah-hantu, sementara Lockwood mencari kasus-kasus baru yang seru.
Lalu mereka dihubungi untuk menyelidiki makam dokter kejam yang hidup pada zaman Victoria. Seperti biasa, segalanya jadi kacau---ada hantu mengerikan yang terlepas dan benda berbahaya yang hilang karena dicuri dari peti mati. Lockwood & Co. harus menemukan benda itu sebelum kekuatannya digunakan, tapi mereka harus berpacu dengan waktu.
Dan yang membuat keadaan makin gawat, si tengkorak dalam wadah-hantu mendadak bergerak...
Ulasan:
“Yah, satu korban pembunuhan, satu interogasi dengan polisi, dan percakapan dengan hantu,’ kata George. ‘Ini baru namanya malam yang sibuk.’ Lockwood mengangguk. ‘Sementara orang-orang lain hanya menonton TV.” --- hlm.246
So good! So cool! Yeeaaayyy...!
Ketegangan yang luar biasa, walaupun agak lebih kurang dibandingkan sama
buku pertamanya. Kadar 'merinding'nya juga agak lebih berkurang. Dan
sebetulnya aku nunggu-nunggu deduksi Lockwood di akhir cerita, tapi
diganti sama 'fighting scene' yang menegangkan dan nggak kalah
keren!
I really like Lucy! Yeeaaayyy...! Go Lucy! Fight Lucy!
Moral story-nya yaitu, pasti ada alasan dibalik sikap menyebalkan
seseorang. Hanya perlu kesabaran yang luar biasa untuk menghadapi dan
memahami alasannya. Tapi nggak berarti itu gampang sih. Hehee...
Dibandingkan merinding karena horor, emosi yang kurasakan kebanyakan
malah jengkel. Terpengaruh oleh karakter Lockwood yang seringkali senewen,
Lucy yang juga suka hilang kesabaran, dan Goerge yang susah fokus, jadi
ikut terbawa suasana. Keren banget lah penulisnya bisa ngaduk-aduk emosi
pembaca. Wkwkwk...
Tapi selain itu juga jengkel karena banyak typo. Banyak review yang
kubaca juga menyebutkan edisi ini banyak typo, tapi apa boleh buat kalau
buku udah kebeli (tapi baru sempet dibaca beberapa bulan setelahnya).
Bagian-bagian awal, typo nggak terlalu sering sih, tapi semakin mendekati
akhir jadi semakin banyak. Semoga di edisi setelahnya diperbagus lagi
deh...
But I really like this series! Aku emang belum baca Barty sih, jadi nggak
tahu Barty kayak apa kalau banyak yang mengira seri ini mirip Barty.
Karena di buku ini banyak disebut-sebut kasus yang nggak diceritakan juga
di buku sebelumnya, jadi kepingin tahu case files Lockwood & Co. yang
lainnya. Kalau ada cerita-cerita kumpulan kasusnya, kepingin punya deh
(ngarep) :P
View all my reviews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar