goodreads |
Penulis: Pricila Stevani
Penerbit: Kosong (2015)
Paperback, 275 hlm
Pinjem Mbak Alvina (http://www.orybooks.com/)
Blurb:
Rasanya seperti mimpi. Tabrakan itu, suara klakson yang memekakkan telinga, van putih yang melaju dengan kecepatan tinggi, aku dan Rega yang hanya dapat berdiri terpaku menantang maut. Lalu… Poof! Semua hilang begitu saja.
Aku terbangun di kamarku. Mereka tidak pernah menemukan tubuh Rega. Mereka bahkan tidak mengingat siapa itu Rega. Semua jejak tentang Rega menghilang. Tidak ada satu pun bukti yang dapat menunjukkan bahwa Rega pernah hidup. “Tidak pernah ada yang namanya Rega Adisatya!” Begitu kata mereka.
Aku berharap dapat segera terbangun dari mimpi buruk ini. Mimpi yang tidak menyertakan Rega di dalamnya. Ingatan fotografisku tidak mungkin berbohong. Rega pernah ada—dan hidup di bumi ini. Aku mengenalnya. Rega bukan fantasi. Ia bukan khayalanku seperti yang orang-orang katakan—dan aku tidak gila. Ia adalah memori, senyata-nyatanya memori.
Dan suatu saat nanti, aku pasti akan menemukannya kembali.
Komentar:
Cita rasa buku ini seperti campuran Wall-E, 2012, dan The Joshua Files dengan aksi dar-der-dor dan banyak kadar romance. Sebetulnya romansa remaja adalah pusat inti ceritanya, tapi dilatari dengan fiksi-ilmiah modern seperti penjelajahan waktu, perkembangan teknologi, menipisnya sumber daya alam, serta sedikit politik semacam perebutan kekuasaan, teritori, sumber daya, serta teknologi yang mengakibatkan konflik dan peperangan.
Maira terjebak di tengah-tengah itu semua. Aku bisa mengerti kenapa Maira yang dipilih, diantaranya (atau mungkin satu-satunya) adalah kemampuan ingatan fotografisnya. Yang tidak kumengerti adalah Rega, kenapa dia juga harus mengalami hal sama dengan Maira padahal sepertinya dia nggak terlalu istimewa. Kurasa alasan yang dijelaskan dalam cerita agak terlalu kabur, aku yang kurang baik menangkapnya, atau bisa jadi alasannya adalah untuk menimbulkan efek dramatis.
Tapi nggak usah dipikir susah-susah, nggak usah dianggap berat. Cerita ini adalah bacaan ringan yang bertujuan untuk menghibur dan aku lumayan terhibur karenanya. Idenya oke, YA-Romance-Fantasy-Scifi dan eksekusinya juga baik. Alurnya maju-mundur dengan tempo sedang. Jika diibaratkan lagu, maka intronya agak kepanjangan dan bernada minor, kemudian bergulir menuju klimaks dengan tempo allegro. Aku suka bagian aksi dar-der-dornya, menegangkan.
Kalimat-kalimat "quotable" juga bertaburan di mana-mana. Sayangnya aku adalah tipe orang yang lebih ke "action" daripada "words to tell" jadi bagiku rasanya seperti angin semilir lewat (dasar nggak romantis kamu, Han). Yah, begitulah. Maaf karena aku nggak romantis. Heheheee..
Oiya, karakter favoritku adalah Toya. Apalagi kalau bukan karena dia badass (LOL). Rega boleh buat Maira, tapi Toya buat aku #eh. Cukup bagus untuk debut.
This review is submitted to:
POSTING BARENG BBI 2016
PERIODE FEBRUARI: VALENTINE (ROMANCE EVERYWHERE)
PERIODE FEBRUARI: VALENTINE (ROMANCE EVERYWHERE)
FANTASY, SCIENCE-FICTION, DYSTOPIA READING CHALLENGE 2016
Wah, saya juga dapat buku ini. Mengingatkan saya pada Maze Runner dan Divergent
BalasHapusKlo Maze Runner baru baca, Divergent belum.. hehee..
Hapuswah mau gantian pinjem dong mbahan
BalasHapuscoba bilang buban dulu, dah :D bukunya masih blum kukirim balik kok..
HapusKayanya seru yaaa... jarang2 buku lokal dengan cita rasa ala fantasi holywood gitu :D
BalasHapusiya mbak, aku sendiri nggak nyangka bisa menikmati ini :D
Hapus