A Crown of Wishes by Roshani ChokshiPublished: 2017
E-book, English edition, 369 pages
My rating: 5 of 5 stars
Sinopsis:
An ancient mystery. An unlikely union. For one young princess in a state of peril, a dangerous wish could be the only answer…
She is the princess of Bharata—captured by her kingdom’s enemies, a prisoner of war. Now that she faces a future of exile and scorn, Gauri has nothing left to lose. But should she trust Vikram, the notoriously cunning prince of a neighboring land? He promises her freedom in exchange for her battle prowess. Together they can team up and win the Tournament of Wishes, a competition held in a mythical city where the Lord of Wealth promises a wish to the victor.
It seems like a foolproof plan—until Gauri and Vikram arrive at the tournament and find that danger takes on new shapes: poisonous courtesans, mischievous story birds, a feast of fears, and twisted fairy revels. New trials will test their devotion, strength, and wits. But what Gauri and Vikram will soon discover is that there’s nothing more dangerous than what they most desire.
Ulasan:
Aku menyukai buku pertama yang ditulis penulis (A Star-Touched Queen) karena memberikan kesan fantasi yang berbeda. Karena itulah, aku senang ketika penulis membuat karya lagi yang melibatkan Gauri dan Vikram, dua tokoh favoritku. Gabungan fairytale, mitos, petualangan, dan romansanya diramu sedemikian rupa sehingga kesan magisnya terasa kental dan menyentuh. Memang, pace-nya agak lambat, tapi buku keduanya memiliki pace yang agak lebih cepat.Sebetulnya kedua buku yang ditulis Roshani Choksi ini bukanlah buku berseri. Keduanya merupakan standalone karena memberikan cerita yang terpisah dan berbeda. Walaupun begitu, ada beberapa tokoh yang sama disebutkan dalam kedua buku. Jadi, buku ini bisa dibaca terpisah tanpa harus berurutan.
Buku ini menceritakan Gauri dan Vikram, dua tokoh sampingan favoritku dalam buku A Star-Touched Queen. Dalam buku ini, keduanya merupakan tokoh utama. Penulisan dalam buku ini berbeda dengan buku sebelumnya karena menggunakan tiga sudut pandang tokoh, yaitu Gauri yang ditulis berdasarkan sudut pandang orang pertama, serta Vikram dan Aasha (salah satu makhluk sihir) yang menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Aku suka dengan cara penulis mendeskripsikan karakternya. Penggambaran fisik karakternya seperti orang India kebanyakan, karena memang mengambil mitos dan kebudayaan India. Sifat karakter-karakternya terbangun baik, komplit dengan kelebihan dan kekurangannya, serta dijabarkan dengan kata-kata yang indah dan rapi.
Gauri adalah seorang putri kerajaan yang cantik dan galak dengan kemampuan bertarung seperti prajurit, sedangkan Vikram adalah pangeran yang cerdas dan berani, serta tampan dan pandai bicara. Keduanya berasal dari dua kerajaan yang berbeda dan saling tidak menyukai, karena Gauri difitnah sehingga menjadi tawanan di kerajaan Vikram. Tapi Vikram menawari Gauri untuk bekerja sama dalam suatu permainan sihir, Tournament of Wishes, dengan hadiah sebuah harapan untuk pemenangnya.
Hal yang tidak mereka ketahui adalah: bahwa dalam permainan itu, mereka akan banyak terlibat bahaya. Tidak hanya bahaya fisik, tapi juga mental yang menguji ketakutan terbesar dan mengacak-acak perasaan terdalam mereka. Karena saling tidak menyukai pada awalnya, sulit bagi Gauri dan Vikram untuk saling bekerja sama. Percikan konflik antara keduanya lah yang membuat ceritanya jadi menarik.
Dibandingkan dengan buku sebelumnya, buku ini lebih banyak aksinya. Seru dan menegangkan. Romansanya juga asyik, tarik-ulurnya pedas-pedas manis. Walaupun saling tidak menyukai, Vikram tidak keberatan dilindungi Gauri yang memang jago bertempur, dan ia juga mengamati bahwa Gauri sebetulnya tidak seperti yang difitnahkan. Gauri awalnya menyepelekan Vikram karena terkesan seperti pangeran manja dan licik, tapi ia mengakui kepandaiannya dan kemudian menyadari bahwa Vikram tidak seperti yang dikiranya.
Kalimatnya indah, aksinya keren, sampulnya cantik, fantasinya magis, dan ceritanya manis. Suka banget!
View all my reviews
Tentang penulis:
 |
| Roshani Chokshi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar