Halo!
Lama nggak posting nih. Yah, banyak hal yang harus diurus, jadi belum sempat posting. Hal penting yang terjadi tahun lalu yang bikin Hani jadi nggak sempat-sempat posting adalah Hani harus mengurus prosedur studi ke Jepang. Alhamdulillah, salah satu mimpi Hani terwujud walaupun pake banyak drama sampai berepisode-episode. Tapi sekarang udah sampai episode mem'betah'kan diri di Negeri Sakura ini. Sampai awal tahun 2018 ini, Hani sudah tinggal di Jepang selama empat bulan. Semoga masih bisa bertahan sampai 26 bulan berikutnya.
Sekarang masuk musim dingin yang kabarnya sedang dingin-dinginnya, bahkan lebih dingin dari tahun-tahun sebelumnya. Alhamdulillah juga Hani berkesempatan untuk 'plesiran' ke daerah bersalju walaupun tujuannya adalah menjumpai 'tamu agung' yang ternyata malah batal datang karena bus-nya di-cancel. Yasudahlah~
Sebetulnya masih ada banyak waktu untuk melihat-lihat dan jalan-jalan sebelum bus untuk pulang datang. Tapi, setelah tergelincir di es, celana dan sepatu Hani jadi dingin. Untuk sementara 'ngetem' dulu di rest area karena diluar dingin abis. Sepatu Hani sampai harus dimasuki hotpack biar tetap hangat.
Daripada 'nglangut' nggak ngapa-ngapain, mendingan bikin postingan blog, ya kan. Tapi karena ini blog buku jadinya ya posting tentang buku dong. Oke, habis ini Hani nulis tentang hal yang berhubungan dengan buku. Maaf ya, curhatnya kepanjangan. Hahahaa..
Jadi, postingan pertama di tahun 2018 ini adalah penulis yang bukunya masuk auto-buy Hani. Here we go~ (all pictures and data are taken from Goodreads.com)
1. Ruwi Meita
Sejak baca Misteri Patung Garam, Hani jadi suka ngumpulin karya-karyanya Kak Ruwi. Kenapa ngumpulin, bukannya baca? Yah, maklumlah, namanya penimbun harus 'patuh' sama Hukum Kekekalan Timbunan yang salah satunya berbunyi: "Lebih baik menyesal beli, daripada menyesal tidak beli."
Tapi untuk karya Kak Ruwi kayaknya Hani nggak menyesal karena memang 'ngena' banget ke tipe bacaan Hani. Jadi sepertinya yang berlaku ada hukum yang bunyinya: "Yang penting punya dulu, dibacanya kapan-kapan." Hahahahaa..
2. Brahmanto Anindito
Brahmanto Anindito
Born
Indonesia
Website
Genre
Karya beliau juga bakal masuk daftar auto-buy Hani kalau sudah ada karya baru beliau yang terbit. Saat ini Hani baru punya Tiga Sandera Terakhir yang itu pun hadiah. Karena menurut Hani buku itu berkesan banget, Hani jadi pengen punya karya-karya beliau yang lain. Jadi, ditunggu karya-karya berikutnya ya Kak Brahmanto! Hani udah siap beli! Hehehee...
3. Akiyoshi Rikako
Rikako Akiyoshi
Born
Japan
Website
Twitter
Genre
Kali ini dari penulis luar Indonesia. Dan sekarang Hani juga lagi tinggal di negara si kakak penulis ini. Jadi, gampang dong kalau mau beli bukunya? Hmm, memang benar, sih. Tapi sayangnya Hani nggak bisa baca kanji, jadi walaupun Hani punya buku edisi aslinya, Hani ngga bisa bacanya. Tapi kan Hukum Kekekalan Timbunan berbunyi...
...iya, iya. Meskipun punya bukunya, bacanya nggak bisa kapan-kapan dong. Masa' harus scan tiap halamannya pakai 'gugel translet' biar bisa baca. Mendingan nunggu terjemahannya terbit di Indonesia. Titip beli, trus dibaca kalau udah pulang nanti. Atau, bagaimana kalau seriusin aja belajar Bahasa Jepangnya biar bisa baca edisi aslinya? Yah liat aja nanti, kalau Hani belum 'ketimbun' sampel riset. Hahahaa...
4. Jonathan Stroud
Jonathan Stroud
Goodreads Author
Born
in Bedford, The United Kingdom
Website
Twitter
Genre
Member Since
June 2014
URL
https://www.goodreads.com/JonathanStroud
Untuk penulis yang ini, sebetulnya buku yang jadi auto-buy Hani adalah seri Lockwood & Co. Yah, mau bagaimana lagi, bukunya berseri, sih. Seperti bunyi Hukum Kekekalan Timbunan: "Celana boleh bolong, tapi seri buku favorit jangan sampai."
Buku yang jadi auto-buy adalah edisi terjemahan Bahasa Indonesia-nya sih. Tapi kalau memang sudah 'kebelet' pengen baca, mungkin Hani akan bela-belain beli edisi Bahasa Inggris-nya di sini, kalau ada.
5. Aoyama Gosho
Gosho Aoyama
Born
in Japan
June 21, 1963
Genre
Tentu tahu dong, beliau siapa? Yak, beliau adalah mangaka dari serial manga berseri Detektif Conan. Sejak volume 60-an Hani beli jadi keterusan sampai sekarang. Habis, mangakanya jahil sih, tiap di akhir volume-nya pasti masih pertengahan kasus. Mau tidak mau ya harus beli lanjutannya untuk menuntaskan rasa penasaran. Trus lanjutannya lagi, dan lagi~
Mungkin itu salah satu strategi serial biar dibeli terus sama pembacanya ya. Tapi kabarnya manga Detektif Conan sedang hiatus karena mangakanya sakit. Jadi, semoga lekas sembuh dan terus berkarya, Gosho-sensei. Jangan lupa untuk diakhiri karyanya, nanti Hani bokek... T_T
6. Eichiro Oda
Eiichiro Oda
Born
in Kumamoto, Japan
January 01, 1975
Twitter
Genre
Influences
Kalau beliau ini adalah pencipta serial One Piece yang ternyata juga favorit Sensei. Hahahaa.. Sensei-nya Hani memang sensei gaul jaman now. Tadinya seri ini favorit adekknya Hani. Tapi Hani ikutan baca dong. Selain humornya yang bikin ngikik, ketika baca, selalu muncul hal-hal yang bikin berkomentar: kok ya kepikiran, sih, hal-hal macam begini? Karena itulah, terbitnya manga ini selalu Hani tunggu-tunggu.
Sebetulnya udah gatel mau beli manga ini di sini, yang artinya adalah edisi aslinya. Soalnya kan, kemungkinan tulisannya nggak serumit novel. Lagipula, ada gambarnya. Tapi hmm...lihat aja nanti deh.
-----
Okaay... Demikianlah celotehan Hani yang nggak 'nggenah' di awal tahun ini. Sebetulnya Hani juga sudah siapkan kumpulan review yang tinggal disalin dalam postingan, tapi catatan Hani ketinggalan di Indonesia... T_T
Yah, di jaman digital ini, Hani masih suka corat-coret di kertas sih. Jadi rasanya hampa ide postingan banyak jadi ketunda. Nggak apa-apa lah, semoga dengan ini muncul ide-ide tulisan baru.
Entah seperti apa bentuk tayangan postingan ini di PC karena Hani ngetik di smartphone dalam kondisi nunggu bisa di rest area tempat wisata bersalju di Jepang. Jadi minimalis aja ya isinya. Nggak ada foto-fotonya karena susah masukinnya. Nanti kalau sudah ada waktu untuk memperbaiki pakai PC, Hani akan permak. Hehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar