The Mysterious Affair at Styles by Agatha Christie
E-book, 294 pages
Published October 21st 2002 by Deodand (first published 1920)
My rating: 4 of 5 stars
Blurb:
Updated: 2018, Feb 03
Baaaahhhhh.... Kirain dengan baca yang kedua kali aku bakal bisa nebak siapa pelakunya. Ternyata tetep aja aku dipermainkan sama logika Papa Poirot, eh penulisnya, sang ratu misteri Agatha Christie. Padahal aku udah membaca yang kedua kalinya lho. DUA KALI! (capslock jebol nggak santai).
Karena review-nya nggak komplit, maka aku memutuskan untuk baca ulang buku ini. Apalagi memang ceritanya udah lupa. Cuma inget kalau buku ini berkesan, tapi jalan ceritanya blank (whelah..ra jelas tenan.. hahahahaa..). Mungkin karena aku membaca dalam versi bahasa Inggris (dan kemampuan bahasa Inggris-ku masih pas-pasan), jadi ingatan tentang cerita buku ini tidak serta merta mengakar kuat di pikiran.
Jadi, seperti biasa, Tante Agatha menyuguhi pembaca dengan seabrek karakter, seperti sengaja untuk membuat pembaca kebingungan. Suatu keluarga besar tinggal di sebuah rumah bernama Styles. Si nyonya tuan rumah, yang merupakan ibu tiri dan kepala keluarga memiliki kekayaan melimpah, tapi sepertinya pelit atau terlalu mengatur.
Anaknya, John Cavendish (dan aku langsung keinget nama jenis pisang), teman Hastings, juga tinggal di rumah yang sama bersama-sama dengan istrinya, Mary. Walaupun sepertinya John lebih menghendaki kalau ibunya memberikan uang lebih agar dapat tinggal di rumah sendiri. Dengan kekayaannya, si ibu tiri mengontrol anak-anaknya, karena mereka masih tergantung padanya, atau lebih tepatnya, uangnya.
Si ibu tiri mempunyai pendamping, Miss Howard, yang sepertinya merupakan orang yang menyenangkan. Miss Howard ini mengaku mempunyai seorang sepupu yang diangkat menjadi sekretaris ibu tiri atau nyonya besar di rumah itu. Si sepupu ini, Alfred Inglethorp, digambarkan dengan tidak menyenangkan.
Hal yang tidak menyenangkan yang terjadi adalah, si ibu tiri ini malah menikahi sekretarisnya, dan namanya berubah menjadi Emily Inglethorp. Sangat mengejutkan karena selisih umur mereka sangatlah banyak.
Ada dua orang wanita muda yang juga tinggal di rumah itu. Pertama Mary, istri John, dan yang kedua adalah anak angkat si ibu tiri, yang merupakan anak dari salah satu temannya yang menjadi yatim piatu, Cynthia Murdoch. Anak perempuan ini bekerja di sebuah rumah sakit, dekat dengan tempat tinggalnya di rumah besar itu.
Jadi hampir semua orang yang tinggal di rumah besar itu terikat dengan si nyonya besar karena kekayaannya. Putra dan istrinya tidak memiliki cukup uang untuk memiliki rumah sendiri. Anak angkatnya juga masih memerlukan uang dari nyonya besar, dan si nyonya memanfaatkan ketergantungan anak angkatnya itu untuk menahannya di rumah tersebut sambil disuruh-suruh. Ia menikahi orang yang usianya lebih muda dua puluh tahun darinya, dan semua orang melihat pernikahan itu sebagai pernikahan karena harta. Si suami muda mengincar kekayaan si istri yang usianya jauh lebih tua.
Perkenalannya cukup lengkap. Pada suatu kesempatan, semua karakter itu dipertemukan dalam sebuah kesempatan minum teh bersama sehingga dapat dilihat interaksi yang terjadi antar semua karakter yang terlibat.
Putra tiri si nyonya besar ada dua, dan keduanya ada dalam rumah yang sama. Lawrence Cavendish, adik John, tadinya berprofesi sebagai dokter, tapi sepertinya kemudian berpindah haluan. Cerita dijabarkan dari sudut pandang Hastings. Lalu ada seorang dokter di desa, Dr. Bauerstain, yang ternyata adalah teman dari Mary Cavendish. Dari pendahuluannya saja sudah terkesan rumit, maka seiring berjalannya cerita nanti, benang interaksi antar tokoh akan semakin kusut.
Total tokoh yang terlibat dalam perkenalan awal ada sembilan orang. Karena sudut pandang orang pertama dalam cerita adalah dari sudut pandang Hastings yang senang menganalisis keadaan, hal tersebut malah membuat keadaan membingungkan dan jadi susah berkonsentrasi untuk membentuk pendapat sendiri.
Trus, mana detektif kecil kita dengan kumis mengesankan itu? Ia muncul beberapa saat kemudian, diperkenalkan sebagai teman baik Hastings. Dan ternyata, Poirot mengenal baik Nyonya Emily Inglethorp. Keterlibatannya dalam kasus ini sangat besar. Ketika sang nyonya meninggal karena diduga diracun, Poirot langsung turun tangan dengan didampingi Hastings.
Sebagai cerita yang menunjukkan kemunculan Poirot yang pertama kalinya, aku paham mengapa kemudian cerita yang menyangkut detektif Belgia ini menjadi sangat terkenal. Buku pertamanya saja rasanya sudah 'nendang'. Buku-buku selanjutnya pastilah akan selalu ditunggu-tunggu.
Dengan lihainya, logika dan naluri pembaca untuk menebak-nebak jalan cerita digiring kesana-kemari. Gemes ketika harus mengikuti jalan pikiran Poirot yang berbelit-belit. Kasihan Hastings dipermainkan tepat di depan hidungnya. Pukpuk Hastings...
View all my reviews
About the Author:
Agatha Mary Clarissa Miller was born in Torquay, Devon, England, U.K., as the youngest of three. The Millers had two other children: Margaret Frary Miller (1879–1950), called Madge, who was eleven years Agatha's senior, and Louis Montant Miller (1880–1929), called Monty, ten years older than Agatha.
Agatha Christie also wrote romance novels under the pseudonym Mary Westmacott, and was occasionally published under the name Agatha Christie Mallowan.
To honour her many literary works, she was appointed Commander of the Order of the British Empire in the 1956 New Year Honours. The next year, she became the President of the Detection Club. In the 1971 New Year Honours she was promoted Dame Commander of the Order of the British Empire, three years after her husband had been knighted for his archaeological work in 1968.
http://us.macmillan.com/author/agatha
E-book, 294 pages
Published October 21st 2002 by Deodand (first published 1920)
My rating: 4 of 5 stars
Blurb:
Who poisoned the wealthy Emily Inglethorpe, and how did the murderer penetrate and escape from her locked bedroom? Suspects abound in the quaint village of Styles St. Mary--from the heiress's fawning new husband to her two stepsons, her volatile housekeeper, and a pretty nurse who works in a hospital dispensary.
Making his unforgettable debut, the brilliant Belgian detective Hercule Poirot is on the case. The key to the success of this style of detective novel, writes Elizabeth George in her Introduction, lies in how the author deals with both the clues and the red herrings, and it has to be said that no one bettered Agatha Christie at this game.
Ulasan:
Wooow, berubah-ubah terus mau nebak pelakunya... Penceritaan Hastings jelas banget sampai terpikir kalo jejaknya Poirot kok jelas banget ketebak sih? Walaupun sempat ganti-ganti nebak pelakunya, paling nggak salah satunya pasti cocok. Trus jadinya kupikir gampang, tapi ternyata...ketipu! Hiiih, dasar Papa Poirot. Jadi nambah bintang deh.. Hastings, I understand how you feel.. :DUpdated: 2018, Feb 03
Baaaahhhhh.... Kirain dengan baca yang kedua kali aku bakal bisa nebak siapa pelakunya. Ternyata tetep aja aku dipermainkan sama logika Papa Poirot, eh penulisnya, sang ratu misteri Agatha Christie. Padahal aku udah membaca yang kedua kalinya lho. DUA KALI! (capslock jebol nggak santai).
Karena review-nya nggak komplit, maka aku memutuskan untuk baca ulang buku ini. Apalagi memang ceritanya udah lupa. Cuma inget kalau buku ini berkesan, tapi jalan ceritanya blank (whelah..ra jelas tenan.. hahahahaa..). Mungkin karena aku membaca dalam versi bahasa Inggris (dan kemampuan bahasa Inggris-ku masih pas-pasan), jadi ingatan tentang cerita buku ini tidak serta merta mengakar kuat di pikiran.
Jadi, seperti biasa, Tante Agatha menyuguhi pembaca dengan seabrek karakter, seperti sengaja untuk membuat pembaca kebingungan. Suatu keluarga besar tinggal di sebuah rumah bernama Styles. Si nyonya tuan rumah, yang merupakan ibu tiri dan kepala keluarga memiliki kekayaan melimpah, tapi sepertinya pelit atau terlalu mengatur.
Anaknya, John Cavendish (dan aku langsung keinget nama jenis pisang), teman Hastings, juga tinggal di rumah yang sama bersama-sama dengan istrinya, Mary. Walaupun sepertinya John lebih menghendaki kalau ibunya memberikan uang lebih agar dapat tinggal di rumah sendiri. Dengan kekayaannya, si ibu tiri mengontrol anak-anaknya, karena mereka masih tergantung padanya, atau lebih tepatnya, uangnya.
Si ibu tiri mempunyai pendamping, Miss Howard, yang sepertinya merupakan orang yang menyenangkan. Miss Howard ini mengaku mempunyai seorang sepupu yang diangkat menjadi sekretaris ibu tiri atau nyonya besar di rumah itu. Si sepupu ini, Alfred Inglethorp, digambarkan dengan tidak menyenangkan.
Hal yang tidak menyenangkan yang terjadi adalah, si ibu tiri ini malah menikahi sekretarisnya, dan namanya berubah menjadi Emily Inglethorp. Sangat mengejutkan karena selisih umur mereka sangatlah banyak.
Ada dua orang wanita muda yang juga tinggal di rumah itu. Pertama Mary, istri John, dan yang kedua adalah anak angkat si ibu tiri, yang merupakan anak dari salah satu temannya yang menjadi yatim piatu, Cynthia Murdoch. Anak perempuan ini bekerja di sebuah rumah sakit, dekat dengan tempat tinggalnya di rumah besar itu.
Jadi hampir semua orang yang tinggal di rumah besar itu terikat dengan si nyonya besar karena kekayaannya. Putra dan istrinya tidak memiliki cukup uang untuk memiliki rumah sendiri. Anak angkatnya juga masih memerlukan uang dari nyonya besar, dan si nyonya memanfaatkan ketergantungan anak angkatnya itu untuk menahannya di rumah tersebut sambil disuruh-suruh. Ia menikahi orang yang usianya lebih muda dua puluh tahun darinya, dan semua orang melihat pernikahan itu sebagai pernikahan karena harta. Si suami muda mengincar kekayaan si istri yang usianya jauh lebih tua.
Perkenalannya cukup lengkap. Pada suatu kesempatan, semua karakter itu dipertemukan dalam sebuah kesempatan minum teh bersama sehingga dapat dilihat interaksi yang terjadi antar semua karakter yang terlibat.
Putra tiri si nyonya besar ada dua, dan keduanya ada dalam rumah yang sama. Lawrence Cavendish, adik John, tadinya berprofesi sebagai dokter, tapi sepertinya kemudian berpindah haluan. Cerita dijabarkan dari sudut pandang Hastings. Lalu ada seorang dokter di desa, Dr. Bauerstain, yang ternyata adalah teman dari Mary Cavendish. Dari pendahuluannya saja sudah terkesan rumit, maka seiring berjalannya cerita nanti, benang interaksi antar tokoh akan semakin kusut.
Total tokoh yang terlibat dalam perkenalan awal ada sembilan orang. Karena sudut pandang orang pertama dalam cerita adalah dari sudut pandang Hastings yang senang menganalisis keadaan, hal tersebut malah membuat keadaan membingungkan dan jadi susah berkonsentrasi untuk membentuk pendapat sendiri.
Trus, mana detektif kecil kita dengan kumis mengesankan itu? Ia muncul beberapa saat kemudian, diperkenalkan sebagai teman baik Hastings. Dan ternyata, Poirot mengenal baik Nyonya Emily Inglethorp. Keterlibatannya dalam kasus ini sangat besar. Ketika sang nyonya meninggal karena diduga diracun, Poirot langsung turun tangan dengan didampingi Hastings.
Sebagai cerita yang menunjukkan kemunculan Poirot yang pertama kalinya, aku paham mengapa kemudian cerita yang menyangkut detektif Belgia ini menjadi sangat terkenal. Buku pertamanya saja rasanya sudah 'nendang'. Buku-buku selanjutnya pastilah akan selalu ditunggu-tunggu.
Dengan lihainya, logika dan naluri pembaca untuk menebak-nebak jalan cerita digiring kesana-kemari. Gemes ketika harus mengikuti jalan pikiran Poirot yang berbelit-belit. Kasihan Hastings dipermainkan tepat di depan hidungnya. Pukpuk Hastings...
View all my reviews
About the Author:
Agatha Christie |
Agatha Christie also wrote romance novels under the pseudonym Mary Westmacott, and was occasionally published under the name Agatha Christie Mallowan.
To honour her many literary works, she was appointed Commander of the Order of the British Empire in the 1956 New Year Honours. The next year, she became the President of the Detection Club. In the 1971 New Year Honours she was promoted Dame Commander of the Order of the British Empire, three years after her husband had been knighted for his archaeological work in 1968.
http://us.macmillan.com/author/agatha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar