Audiobook oleh Storytel
Narator: Kuswayanti Worodewi
Terima kasih atas adanya audiobooks yang bisa membuatku multitasking dan tidak merasa bersalah untuk "membaca" fiksi. Bahkan, aku mendengarkan buku ini sambil mengukur sampel, lho. Menyenangkan sekali.
Sayangnya naratornya agak terlalu pelan membacakan. Tapi untungnya, aplikasinya ada fitur pengatur kecepatan membaca. Untukku, kecepatan 1.5 sangat pas untuk didengarkan. Aplikasinya adalah Storytel.
Sudah lama sebetulnya aku ingin membaca cerita ini. Label teenlit justru membuatku tertarik karena pastinya akan lebih mudah dicerna tanpa pusing-pusing. Tapi ternyata umur tidak bisa dibohongi. Rasanya geli mendengarkan narasi sombong anak SMA metropolitan yang sering menyumpah-serapah. Sudut pandang orang pertama biasanya digunakan untuk mendekatkan karakter dengan pembaca, tapi aku tidak bisa masuk ke karakternya. Sudah bukan umur dan jamannya, ya... hahahaa...
Walaupun begitu, ceritanya cukup bagus. Ada plot twist di akhir cerita yang bisa kutebak. Khas remaja sekali ceritanya, karena dilengkapi dengan romansa anak muda di sela-sela ketegangan misteri. Tapi bukan berarti aku tidak bisa menikmati misterinya lho.
Kalau menyukai ketegangan dan cerita remaja, buku ini lumayan untuk memulai. Aku juga tertarik untuk melanjutkan membaca buku selanjutnya karena ini adalah buku pertama sebuah serial yang cukup panjang. Siapa lagi yang membuatku tertarik kalau bukan karena Valeria. Aku berharap bisa berjumpa lagi dengan karakter ini di buku selanjutnya. Sayang sekali si tukang ojeknya rada klise. Aku juga berharap narasi buku selanjutnya nggak terlalu banyak sumpah-serapahnya. Geli, asli! Hahahaa...
View all my reviews
File 1 : Kasus penusukan siswa-siswi SMA Harapan Nusantara.
Tertuduh : Erika Guruh, dikenal juga dengan julukan si Omen. Berhubung tertuduh memang punya tampang seram, sifat nyolot, dan reputasi jelek, tidak ada yang ragu dialah pelakunya. Tambahan lagi, ditemukan bukti-bukti yang mengarah padanya.
Fakta-fakta : Bukan rahasia lagi tertuduh dan korban saling membenci. Perselisihan keduanya semakin tajam saat timbul spekulasi bahwa tertuduh ingin merebut pacar korban. Tidak heran saat korban ditemukan nyaris tewas di proyek pembangunan, kecurigaan langsung tertuju pada tertuduh. Masalah tambah pelik, karena sewaktu disuruh mendekam di rumah oleh pihak kepolisian, tertuduh malah kabur dengan tukang ojek langganannya yang bergaya preman. Akibatnya, tertuduh terpojok. Tertuduh juga orang pertama yang tiba di TKP korban-korban berikutnya.
Misiku : Membuktikan tertuduh tidak bersalah dan menemukan pelaku kejahatan yang sebenarnya.
Penyidik Utama,
Valeria Guntur
Review:
Audiobooks really changed my life ðŸ˜✨Terima kasih atas adanya audiobooks yang bisa membuatku multitasking dan tidak merasa bersalah untuk "membaca" fiksi. Bahkan, aku mendengarkan buku ini sambil mengukur sampel, lho. Menyenangkan sekali.
Sayangnya naratornya agak terlalu pelan membacakan. Tapi untungnya, aplikasinya ada fitur pengatur kecepatan membaca. Untukku, kecepatan 1.5 sangat pas untuk didengarkan. Aplikasinya adalah Storytel.
Sudah lama sebetulnya aku ingin membaca cerita ini. Label teenlit justru membuatku tertarik karena pastinya akan lebih mudah dicerna tanpa pusing-pusing. Tapi ternyata umur tidak bisa dibohongi. Rasanya geli mendengarkan narasi sombong anak SMA metropolitan yang sering menyumpah-serapah. Sudut pandang orang pertama biasanya digunakan untuk mendekatkan karakter dengan pembaca, tapi aku tidak bisa masuk ke karakternya. Sudah bukan umur dan jamannya, ya... hahahaa...
Walaupun begitu, ceritanya cukup bagus. Ada plot twist di akhir cerita yang bisa kutebak. Khas remaja sekali ceritanya, karena dilengkapi dengan romansa anak muda di sela-sela ketegangan misteri. Tapi bukan berarti aku tidak bisa menikmati misterinya lho.
Kalau menyukai ketegangan dan cerita remaja, buku ini lumayan untuk memulai. Aku juga tertarik untuk melanjutkan membaca buku selanjutnya karena ini adalah buku pertama sebuah serial yang cukup panjang. Siapa lagi yang membuatku tertarik kalau bukan karena Valeria. Aku berharap bisa berjumpa lagi dengan karakter ini di buku selanjutnya. Sayang sekali si tukang ojeknya rada klise. Aku juga berharap narasi buku selanjutnya nggak terlalu banyak sumpah-serapahnya. Geli, asli! Hahahaa...
View all my reviews
Tentang Penulis:
Ingin tahu lebih banyak soal Lexie?
Silakan kunjungi website-nya: www.lexiexu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar