The Secrets of Sir Richard Kenworthy
by
Julia Quinn (Smythe-Smith #4)
E-book, English edition, 378 pages
E-book, English edition, 378 pages
Published January 27th 2015 by Avon
My rating: 3 of 5 stars
★★★☆☆
Blurb:
Sir Richard Kenworthy has less than a month to find a bride. He knows he can't be too picky, but when he sees Iris Smythe-Smith hiding behind her cello at her family's infamous musicale, he thinks he might have struck gold. She's the type of girl you don't notice until the second—or third—look, but there's something about her, something simmering under the surface, and he knows she's the one.Iris Smythe–Smith is used to being underestimated. With her pale hair and quiet, sly wit she tends to blend into the background, and she likes it that way. So when Richard Kenworthy demands an introduction, she is suspicious. He flirts, he charms, he gives every impression of a man falling in love, but she can't quite believe it's all true. When his proposal of marriage turns into a compromising position that forces the issue, she can't help thinking that he's hiding something . . . even as her heart tells her to say yes.
Review:
Aku suka Iris. Tapi sebel sama Richard.
Reread 06/2022 karena pengin bikin review yang agak lebih komplit.
So... aku udah lama suka Iris sejak dari buku-buku Smythe-Smith sebelumnya. Tapi sempat agak sebel waktu di buku Sarah karena dia kayaknya orangnya agak pendendam. Untungnya, Iris berhati besar. Dia logis, jadi kalau marah dan dendam pun pasti ada alasannya. Dia juga bisa memaafkan kalau diberi ruang dan waktu.
Richard juga sebetulnya cukup pandai. Dia suka Iris, jadi aku pikir dia orang yang lebih mengedepankan akal daripada perasaan. Dia juga penyayang ke adik-adiknya. Karena itulah dia cocok dengan Iris.
Tapi hal yang paling bikin marah dan ngeselin adalah kedua adik Richard, Fleur dan Marie-Claire. Egois banget! Karena keegoisan mereka berdua, si kakak harus menanggung akibatnya, dan akhirnya juga sampai menjalar ke Iris.
Sungguh, Iris berhati besar dan cewek yang sangat logis. Dia juga mandiri. Keren banget, lah.
Hal yang paling kuingat adalah waktu bikin pertunjukan drama dengan keluarga Pleinsworth. Kacau tapi lucu banget, sampe bikin ngakak. Frances Pleinsworth yang tergila-gila dengan unicorn memerankan unicorn dalam drama tersebut, dan Iris membantu memasangkan properti tanduk unicorn dengan mengelemnya di alis! Wqwqwqwq...
Tapi, terlalu banyak drama di keluarga Kenworthy. Iris dan Richard terlalu baik ke adiknya. Kasihan dua orang ini.
Aku baca hisrom ini karena Bridgerton (Hyacinth dan Gareth sempat disebutkan sedikit), dan karena aku sudah baca ketiga buku Smythe-Smith sebelumnya. Buku macam begini biasanya happy ending dan gampang dicerna. Tapi sayangnya yang ini nggak terlalu. Nggak jarang aku ikut gregetan dan gemes sama seperti Iris melihat kelakuan keluarga suaminya ini.
Si adek ipar yang egois dan nggak mau jujur ini bener-bener bikin keluarganya sendiri berantakan. Tapi memang bisa dibilang latar belakang si adek yang kacau ini dibangun dengan baik (eh, sengaja dikacaukan, mungkin? lol) oleh penulisnya.
Si adek yang remaja tanggung ditinggal wafat oleh kedua orang tuanya sehingga ia tidak mendapatkan pengasuhan yang baik. Entah bagaimana dia di bawah asuhan si bibi yang bikin mereka jadi snob. Tapi yah, kearistokratan ini memang bikin orang jadi snob.
Reread 06/2022 karena pengin bikin review yang agak lebih komplit.
So... aku udah lama suka Iris sejak dari buku-buku Smythe-Smith sebelumnya. Tapi sempat agak sebel waktu di buku Sarah karena dia kayaknya orangnya agak pendendam. Untungnya, Iris berhati besar. Dia logis, jadi kalau marah dan dendam pun pasti ada alasannya. Dia juga bisa memaafkan kalau diberi ruang dan waktu.
Richard juga sebetulnya cukup pandai. Dia suka Iris, jadi aku pikir dia orang yang lebih mengedepankan akal daripada perasaan. Dia juga penyayang ke adik-adiknya. Karena itulah dia cocok dengan Iris.
Tapi hal yang paling bikin marah dan ngeselin adalah kedua adik Richard, Fleur dan Marie-Claire. Egois banget! Karena keegoisan mereka berdua, si kakak harus menanggung akibatnya, dan akhirnya juga sampai menjalar ke Iris.
Sungguh, Iris berhati besar dan cewek yang sangat logis. Dia juga mandiri. Keren banget, lah.
Hal yang paling kuingat adalah waktu bikin pertunjukan drama dengan keluarga Pleinsworth. Kacau tapi lucu banget, sampe bikin ngakak. Frances Pleinsworth yang tergila-gila dengan unicorn memerankan unicorn dalam drama tersebut, dan Iris membantu memasangkan properti tanduk unicorn dengan mengelemnya di alis! Wqwqwqwq...
Tapi, terlalu banyak drama di keluarga Kenworthy. Iris dan Richard terlalu baik ke adiknya. Kasihan dua orang ini.
Aku baca hisrom ini karena Bridgerton (Hyacinth dan Gareth sempat disebutkan sedikit), dan karena aku sudah baca ketiga buku Smythe-Smith sebelumnya. Buku macam begini biasanya happy ending dan gampang dicerna. Tapi sayangnya yang ini nggak terlalu. Nggak jarang aku ikut gregetan dan gemes sama seperti Iris melihat kelakuan keluarga suaminya ini.
Si adek ipar yang egois dan nggak mau jujur ini bener-bener bikin keluarganya sendiri berantakan. Tapi memang bisa dibilang latar belakang si adek yang kacau ini dibangun dengan baik (eh, sengaja dikacaukan, mungkin? lol) oleh penulisnya.
Si adek yang remaja tanggung ditinggal wafat oleh kedua orang tuanya sehingga ia tidak mendapatkan pengasuhan yang baik. Entah bagaimana dia di bawah asuhan si bibi yang bikin mereka jadi snob. Tapi yah, kearistokratan ini memang bikin orang jadi snob.
Aku bener-bener salut sama Iris atas
kesabarannya. Ya ampun Mbak Iris, kalau Anda hidup di jaman sekarang,
Anda mungkin akan menjadi cellist handal yang nggak nikah muda. Mungkin
nikahnya nanti pas udah matang. Halah, apasih ini khayalanku ada-ada
aja. Wqwqwq…
Kalau ingin bacaan cepat yang gampang dicerna, buku ini bukan buatmu. Tapi kalau ingin tantangan dan konflik yang cukup pelik dalam kisah romansa, maka buku ini akan lebih tepat.
View all my reviews
Kalau ingin bacaan cepat yang gampang dicerna, buku ini bukan buatmu. Tapi kalau ingin tantangan dan konflik yang cukup pelik dalam kisah romansa, maka buku ini akan lebih tepat.
View all my reviews
Tentang penulis:
#1 New York Times bestselling author Julia Quinn loves to dispel the myth that smart women don't read (or write) romance, and and if you watch reruns of the game show The Weakest Link you might just catch her winning the $79,000 jackpot. She displayed a decided lack of knowledge about baseball, country music, and plush toys, but she is proud to say that she aced all things British and literary, answered all of her history and geography questions correctly, and knew that there was a Da Vinci long before there was a code.
A graduate of Harvard and Radcliffe Colleges, Ms. Quinn is one of only
sixteen members of Romance Writers of America’s Hall of Fame. Her books have
been translated into 32 languages, and she lives with her family in the
Pacific Northwest. The Bridgertons, her popular series of historical romance,
is currently in production by Shondaland as a Netflix original series starring
Julie Andrews, Phoebe Dynevor, and Rége-Jean Page.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar