
Published: 1949
My rating: 3 of 5 stars
E-book, English Edition, 169 pages.
Blurb:
The girls are in a higher form now. This year there is the tension of exams for the first time, but there is all the fun of the summer term as well - and the high spirits of a lively and imaginative form of girls.
Review:
June: “What's the matter? You're my friend, aren't you?”
Felicity: “I was. But have you forgotten that Darrell is my sister?”
Darrell naik kelas empat di Malory Towers. Ia kembali tidak hanya dengan Sally, sahabatnya, tapi juga dengan Felicity, adiknya yang masuk kelas satu. Sepupu Alicia, June, juga masuk kelas satu Malory Towers. Mereka bersama-sama berangkat dengan kereta.
Di kelas empat ini, Darrell diangkat menjadi ketua kelas. Selain itu, kelas empat adalah kelas yang berat karena anak-anak akan menempuh ujian di akhir semester. Karena itulah lebih banyak kegiatan belajar yang diceritakan di sini. Tapi ada murid baru dengan pribadi unik yang masuk ke kelas empat, yaitu Clarissa yang baru sembuh dari sakit, dan si kembar Ruth dan Connie.
Masalah Darrell meliputi kesibukannya menjadi ketua kelas, membimbing adiknya di sekolah, dan menghadapi ujian. Ternyata menjadi ketua kelas cukup berat, karena selain memimpin teman-teman sekelasnya, ia juga harus menjadi contoh yang baik untuk adik-adik kelasnya. Sifat pemarah Darrell meledak sekali, dan ia harus membayar konsekuensi yang berat. Tapi ia masih mempunyai Sally, sahabatnya, dan teman-teman yang mendukungnya.
Walaupun ada banyak masalah, anak-anak kelas empat ini juga bisa bersenang-senang. Supaya tidak tertekan dengan kegiatan belajar yang tanpa henti, para guru memberikan libur dan anak-anak bisa jalan-jalan di desa. Kenalan Clarissa yang tinggal di desa terdekat memberikan banyak sekali makanan. Anak-anak kemudian membawa semua makanan itu ke sekolah dan mengadakan pesta tengah malam.
Yang mengejutkan adalah Felicity, yang tadinya ingin berteman dengan June, sepupu Alicia yang bandel, jadi berubah pikiran karena suatu peristiwa. Kemudian Clarissa yang pendiam dan dipengaruhi Gwendoline ternyata mempunyai ketertarikan pada kuda dan menjadi lengket dengan Bill. Lalu Ruth dan Connie ternyata memiliki rahasia yang tidak sehat...
Alicia si lidah tajam, berotak encer, dan bertubuh kuat memang sudah mulai agak lunak setelah bersekolah beberapa tahun di Malory Towers. Tapi ada suatu kejadian yang membuatnya sadar akan tindakannya meremehkan anak-anak yang tidak secerdas dirinya. Alicia berubah menjadi pribadi yang lebih baik walaupun ia masih senang membuat lelucon. Teman-temannya juga masih menyukainya.
Ketika pertama kali Hani membaca Malory Towers, Hani sudah menyukai Alicia. Pribadinya blak-blakan, tapi sindirannya sadis. Itulah yang disayangkan. Untungnya lambat laun Alicia mulai berubah. Sepertinya memang benar kalau Malory Towers bisa membuat anak-anak yang bersekolah di sana menjadi lebih baik.
Tahun-tahun ujian di kelas empat ini memang berat, tapi Hani masih akan menunggu cerita mereka selanjutnya di tahun berikutnya!
View all my reviews
Tentang penulis:
Enid Blyton
Bornin East Dulwich, South London, The United Kingdom August 11, 1897
DiedNovember 28, 1968
Website
Genre
Influences
Enid Mary Blyton (1897 - 1968) was an English author of children's books.
Born in South London, Blyton was the eldest of three children, and showed an early interest in music and reading. She was educated at St. Christopher's School, Beckenham, and - having decided not to pursue her music - at Ipswich High School, where she trained as a kindergarten teacher. She taught for five years before her 1924 marriage to editor Hugh Pollock, with whom she had two daughters. This marriage ended in divorce, and Blyton remarried in 1943, to surgeon Kenneth Fraser Darrell Waters. She died in 1968, one year after her second husband.
Blyton was a prolific author of children's books, who penned an estimated 800 books over about 40 years. Her stories were often either children's adventure and mystery stories, or fantasies involving magic. Notable series include: The Famous Five, The Secret Seven, The Five Find-Outers, Noddy, The Wishing Chair, Mallory Towers, and St. Clare's.
According to the Index Translationum, Blyton was the fifth most popular author in the world in 2007, coming after Lenin but ahead of Shakespeare.
See also her pen name Mary Pollock
Born
in East Dulwich, South London, The United Kingdom August 11, 1897
Died
November 28, 1968
Website
Genre
Influences
Born in South London, Blyton was the eldest of three children, and showed an early interest in music and reading. She was educated at St. Christopher's School, Beckenham, and - having decided not to pursue her music - at Ipswich High School, where she trained as a kindergarten teacher. She taught for five years before her 1924 marriage to editor Hugh Pollock, with whom she had two daughters. This marriage ended in divorce, and Blyton remarried in 1943, to surgeon Kenneth Fraser Darrell Waters. She died in 1968, one year after her second husband.
Blyton was a prolific author of children's books, who penned an estimated 800 books over about 40 years. Her stories were often either children's adventure and mystery stories, or fantasies involving magic. Notable series include: The Famous Five, The Secret Seven, The Five Find-Outers, Noddy, The Wishing Chair, Mallory Towers, and St. Clare's.
According to the Index Translationum, Blyton was the fifth most popular author in the world in 2007, coming after Lenin but ahead of Shakespeare.
See also her pen name Mary Pollock
Tentang penerjemah (Inggris - Indonesia):
Djokolelono
Goodreads Author
Born in Indonesia April 10
Genre
Member SinceFebruary 2012
URLhttps://www.goodreads.com/djoklel
Born in Indonesia
April 10
Genre
Member Since
February 2012
URL
https://www.goodreads.com/djoklel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar