[Book Review] Kingmaker Chronicles #1: A Promise of Fire by Amanda Bouchet

A Promise of Fire A Promise of Fire (Kingmaker Chronicles #1) by Amanda Bouchet
Published: 2016
My rating: 3 of 5 stars
E-book, English edition, 448 pages

Blurb:

Catalia "Cat" Fisa is a powerful clairvoyant known as the Kingmaker. This smart-mouthed soothsayer has no interest in her powers and would much rather fly under the radar, far from the clutches of her homicidal mother. But when an ambitious warlord captures her, she may not have a choice…

Griffin is intent on bringing peace to his newly conquered realm in the magic-deprived south. When he discovers Cat is the Kingmaker, he abducts her. But Cat will do everything in her power to avoid her dangerous destiny and battle her captor at every turn. Although up for the battle, Griffin would prefer for Cat to help his people willingly, and he's ready to do whatever it takes to coax her…even if that means falling in love with her.

Review:

Huah! Nggak nyangka isinya panas banget. Sexual tension di mana-mana dan adegan hot-nya bikin gerah. Aku tahu bacaan ini dari Nina (The Bookaddict Diaries), dan kubaca karena katanya ini bacaan fantasi yang oke. Pas banget aku juga lagi kepingin baca fantasi. Jadi kubaca deh, karena penasaran.


Ceritanya sendiri cukup menarik. Setting-nya medieval dan latar belakang ceritanya dipengaruhi oleh mitologi Yunani Kuno. Ada sihir dan monster. Karakternya juga bermacam macam. Dan ada berbagai macam istilah di dalamnya.

Karakter utamanya perempuan bernama Cat, yang benar-benar beruntung dikelilingi pemuda-pemuda tampan. Tapi Cat terlalu marah karena diculik. Dan ada indikasi sindrom stokholm, jadi cerita fantasi-distopia ini dibalut romansa. Eh, kebalik. Ini cerita romantis dengan latar fantasi-distopia. Yang jelas, adegan romantis dan petualangannya punya porsi sama besar untuk membangun jalan cerita.

Sebetulnya karakter Cat lumayan. Tipe pejuang yang pantang menyerah walaupun kalah jumlah dan nggak mungkin menang. Lawan mainnya juga mirip sifatnya, tipe alfa yang sama-sama keras kepala. Karena ada banyak pria tampan dengan berbagai karakter di sini, mungkin karakter yang disukai bisa menjadi penggambaran kepribadian pembacanya? Hmm... bisa jadi. Aku menyukai karakter Carver yang nggak banyak omong, terampil, tapi lumayan jahil juga. Atau Flynn yang easy-going dan simple.

Hampir semua karakternya digambarkan cantik dan tampan rupawan. Akan jadi dunia yang indah kalau karakternya nggak twisted. Yah, namanya juga distopia. Alurnya cukup cepat. Aku juga suka adegan pertarungannya, penuh aksi dan seru. Dan ternyata buku ini berseri. Bagian akhirnya cukup membuat penasaran untuk membaca lanjutannya. Tapi sepertinya aku akan menyerah saja. Panasnya nggak kuat. (>.<)


View all my reviews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar