Translator: Suwarni A.S.
Edisi terjemahan Bahasa Indonesia
Miss Pinkerton merasa yakin…"Pembunuhan? Apakah Anda benar-benar yakin bahwa Anda tak keliru?" tanya Luke dengan lembut."Pada peristiwa yang pertama mungkin saya salah, tapi pada yang kedua, ketiga, atau keempat… Setelah itu kita jadi yakin…"Beberapa jam setelah itu Miss Pinkerton ditabrak mobil. Seminggu kemudian, korban yang keenam mengalami "kecelakaan" yang tragis. Maka berangkatlah Luke Fitzwilliam, dengan enggan, untuk menjerat seorang pembunuh kejam.
Review:
Plot twist yang bisa ditebak.
Jalan ceritanya cukup lambat.
Tapi premisnya luar biasa!
Luke Fitzwilliam yang sedang sial ketinggalan kereta ke London, membuatnya harus naik kereta berikutnya. Dia duduk di satu kompartemen yang sama dengan seorang wanita tua yang senang berbicara. Dari pembicaraan satu arah tersebut, Luke mengetahui bahwa wanita itu bernama Pinkerton, sedang dalam perjalanan ke Scotland Yard, untuk melaporkan serangkaian pembunuhan, dan kemungkinan seseorang bernama Humbleby sedang terancam nyawanya. Luke tidak terlalu menganggapnya serius. Mungkin wanita tua itu berkhayal.
Beberapa hari kemudian, Luke terkejut membaca di koran bahwa ada seorang wanita bernama Pinkerton meninggal akibat ditabrak mobil. Mungkin kebetulan saja, pikirnya. Tapi tak berapa lama ia terkejut lagi membaca obituari di koran bahwa seseorang bernama Humbleby meninggal. Luke merasa sesuatu yang aneh sedang terjadi, jadi dia pergi menyelidiki ke desa asal Miss Pinkerton.
Premis itulah yang membuat cerita ini bakalan menarik. Tapi berbeda dengan kisah Agatha Christie biasanya, detektifnya tidak ada. Jadi kita membaca kisah dengan Luke sebagai centernya, yang berperan sebagai "detektif". Komisaris Polisi Battle yang sering muncul di buku Agatha Christie lainnya baru disebutkan di akhir cerita. Dua kali baca cerita yang ada Battle (satunya Menuju Titik Nol -- Towards Zero), keduanya berurusan sama orang-orang "gila". Oiya, kisah misteri ini banyak dicampur dengan romance ala jadul.
"Membunuh itu gampang---selama tak ada orang yang curiga..." -- Miss Pinkerton (hlm.21)
View all my reviews
Jalan ceritanya cukup lambat.
Tapi premisnya luar biasa!
Luke Fitzwilliam yang sedang sial ketinggalan kereta ke London, membuatnya harus naik kereta berikutnya. Dia duduk di satu kompartemen yang sama dengan seorang wanita tua yang senang berbicara. Dari pembicaraan satu arah tersebut, Luke mengetahui bahwa wanita itu bernama Pinkerton, sedang dalam perjalanan ke Scotland Yard, untuk melaporkan serangkaian pembunuhan, dan kemungkinan seseorang bernama Humbleby sedang terancam nyawanya. Luke tidak terlalu menganggapnya serius. Mungkin wanita tua itu berkhayal.
Beberapa hari kemudian, Luke terkejut membaca di koran bahwa ada seorang wanita bernama Pinkerton meninggal akibat ditabrak mobil. Mungkin kebetulan saja, pikirnya. Tapi tak berapa lama ia terkejut lagi membaca obituari di koran bahwa seseorang bernama Humbleby meninggal. Luke merasa sesuatu yang aneh sedang terjadi, jadi dia pergi menyelidiki ke desa asal Miss Pinkerton.
Premis itulah yang membuat cerita ini bakalan menarik. Tapi berbeda dengan kisah Agatha Christie biasanya, detektifnya tidak ada. Jadi kita membaca kisah dengan Luke sebagai centernya, yang berperan sebagai "detektif". Komisaris Polisi Battle yang sering muncul di buku Agatha Christie lainnya baru disebutkan di akhir cerita. Dua kali baca cerita yang ada Battle (satunya Menuju Titik Nol -- Towards Zero), keduanya berurusan sama orang-orang "gila". Oiya, kisah misteri ini banyak dicampur dengan romance ala jadul.
"Membunuh itu gampang---selama tak ada orang yang curiga..." -- Miss Pinkerton (hlm.21)
View all my reviews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar