[Book Review] Little Women - Gadis-Gadis March oleh Louisa May Alcott (Little Women #1, Part 1)

Little Women - Gadis-Gadis MarchLittle Women - Gadis-Gadis March oleh Louisa May Alcott (Little Women #1, Part 1)
Diterjemahkan oleh Annisa Cinantya Putri dan Widya Kirana
Format 376 halaman, Edisi Bahasa Indonesia
Terbit 1 November 2014 oleh Gramedia Pustaka Utama
Dibacakan oleh Asteria Arlita

My rating: 4 of 5 stars
★★★★☆

Blurb:

Kisah kehidupan keluarga March yang mempunyai empat orang putri, tinggal di daerah Concord, Amerika Serikat pada abad ke-19. Meg yang cantik, Jo yang tomboi, Beth yang rapuh, dan Amy yang artistik. Bersama Laurie, pemuda tetangga yang menjadi teman mereka sejak kecil, keempat gadis ini berusaha meraih impian masing-masing di tengah kondisi keluarga yang berat dan tengah ditinggal sang ayah yang harus ikut berperang.

Ulasan:

Aku bingung, kok bagian akhirnya berbeda dengan versi aslinya yang berbahasa Inggris? Di buku ini rasanya cuma diceritakan sekitar 3/4 dari keseluruhan kisahnya. Seperempat bagian akhirnya belum diceritakan. Apakah yang diterjemahkan ini menggunakan versi asli yang berbeda dengan yang kubaca-dengar? Dunia penerbitan memang unik dan asyik, ya. Apalagi seputaran buku-buku klasik, yang pastilah saat ini beredar dalam berbagai versi. Lihat ulasanku tentang buku ini dalam format edisi Bahasa Inggris di sini.

Motivasiku membaca ulang versi terjemahannya dalam Bahasa Indonesia adalah untuk memperdalam pemahamanku akan kisah ini. Tentu kalau menggunakan bahasa ibu, aku akan lebih cepat memahaminya. Selain itu, aku ingin tahu apakah kesan setelah membaca-dengar dalam versi yang berbeda ini akan sama. Dan ternyata, kesan yang kutangkap setelahnya terbukti cukup mirip. Hal ini membuatku dapat menyimpulkan kalau terjemahannya sangatlah bagus.

Keuntungan lain membaca-dengar versi terjemahannya adalah aku bisa mempercepat kecepatan baca penuturnya dengan masih mampu memahami ceritanya, sehingga bisa selesai lebih cepat. Dari yang dalam kecepatan normal akan selesai dalam waktu 13 jam, bisa diselesaikan dalam waktu 8 jam saja. Dalam versi Bahasa Inggris aku mendengarkannya dalam kecepatan normal dan baru bisa selesai dalam waktu 19 jam. Dua kali lebih cepat, bukan? 

Mendengarkan narasi berbahasa Inggris dengan kecepatan tinggi masih sulit untukku. Mungkin masih bisa sedikit ditangkap maksudnya, tapi tingkat pemahamanku akan jauh lebih rendah. Buku terjemahan sangat memudahkan dalam meningkatkan pemahaman bacaan.

Selain itu, perbedaan durasi ini juga dipengaruhi oleh panjangnya cerita. Seperti yang di awal tadi kusampaikan, versi terjemahan ini seakan memotong seperempat bagian akhir dari versi asli yang kubaca-dengar. Ke mana kah perginya sisa cerita buku ini? Ke buku selanjutnya kah?

Walaupun demikian, buku ini memotong tepat di bagian yang bagus. Akhirnya tidak menggantung, justru malah tepat di bagian penyelesaian konflik dari klimaks yang bagus. Di versi aslinya, masih ada klimaks lain setelahnya dan merupakan bagian yang membuatku sangat gemas. Tapi kalaupun ditutup sampai di sini juga bagus, kok. Kesenangan dalam membacanya juga tidak luntur. Malah akan mempersiapkan diri dengan kisah selanjutnya dari keempat gadis bersaudara March yang semakin beranjak dewasa ini.

Tapi rasanya membaca buku ini saja belum cukup untuk membekali diri kalau setelahnya akan menonton filmnya, karena dari trailernya saja bakalan kena spoiler. Aku heran, apakah yang dibacakan di audiobook benar-benar semua isi bukunya? 🤔

Update:

Setelah baca satu bab buku selanjutnya (Good Wives - Istri-Istri yang Baik) ternyata memang buku Little Women versi Bahasa Inggris yang kubaca-dengar dibagi dua bagian dan menjadi dua buku versi terjemahan dalam Bahasa Indonesia. Jadi, kalau tidak ingin terpapar oleh spoiler filmnya ketika ingin baca, maka perlu baca kedua buku terjemahannya, Little Women - Gadis-Gadis March dan Good Wives - Istri-Istri yang Baik. Sebetulnya aku juga belum nonton sih, cuma nebak-nebak aja dari trailernya.

Omong-omong, kok aku bikin ulasannya pakai bahasa formal sekali, ya? Nggak biasanya.. 🤣🤣 Mungkin karena terpengaruh buku ini yang terjemahannya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, namun tetap luwes. Terjemahan klasik memang unik. 😆🫶

View all my reviews

Tentang penulis:

Little Women

Louisa May Alcott


Born
in Germantown, Pennsylvania, The United States, November 29, 1832 
Died
March 06, 1888

Website

Genre

Influences




Louisa May Alcott was born in Germantown, Pennsylvania on November 29, 1832. She and her three sisters, Anna, Elizabeth and May were educated by their father, philosopher/ teacher, Bronson Alcott and raised on the practical Christianity of their mother, Abigail May.

Louisa spent her childhood in Boston and in Concord, Massachusetts, where her days were enlightened by visits to Ralph Waldo Emerson’s library, excursions into nature with Henry David Thoreau and theatricals in the barn at Hillside (now Hawthorne’s "Wayside").

Like her character, Jo March in Little Women, young Louisa was a tomboy: "No boy could be my friend till I had beaten him in a race," she claimed, " and no girl if she refused to climb trees, leap fences...."

For Louisa, writing was an early passion. She had a rich imagination and often her stories became melodramas that she and her sisters would act out for friends. Louisa preferred to play the "lurid" parts in these plays, "the villains, ghosts, bandits, and disdainful queens."

At age 15, troubled by the poverty that plagued her family, she vowed: "I will do something by and by. Don’t care what, teach, sew, act, write, anything to help the family; and I’ll be rich and famous and happy before I die, see if I won’t!"

Confronting a society that offered little opportunity to women seeking employment, Louisa determined "...I will make a battering-ram of my head and make my way through this rough and tumble world." Whether as a teacher, seamstress, governess, or household servant, for many years Louisa did any work she could find.

Louisa’s career as an author began with poetry and short stories that appeared in popular magazines. In 1854, when she was 22, her first book Flower Fables was published. A milestone along her literary path was Hospital Sketches (1863) based on the letters she had written home from her post as a nurse in Washington, DC as a nurse during the Civil War.

When Louisa was 35 years old, her publisher Thomas Niles in Boston asked her to write "a book for girls." Little Women was written at Orchard House from May to July 1868. The novel is based on Louisa and her sisters’ coming of age and is set in Civil War New England. Jo March was the first American juvenile heroine to act from her own individuality; a living, breathing person rather than the idealized stereotype then prevalent in children’s fiction.

In all, Louisa published over 30 books and collections of stories. She died on March 6, 1888, only two days after her father, and is buried in Sleepy Hollow Cemetery in Concord.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar