Sutradara: Kenneth Branagh
Diproduksi oleh: 20th Century Fox
Rilis: 2017
Durasi: 114 menit
My rating: 4 of 5 stars
★★★★☆
Blurb:
A detective tries to sove a murder on the train in which he's traveling.
Kenneth Branagh directs and leads an all-star cast of Johnny Depp, Michelle Pfeiffer, Penelope Cruz, and Judi Dench, in this stylish, suspenseful and thrilling mystery based on the best-selling novel by Agatha Christie.
Everyone's a suspect when a murder is commited on a lavish train ride, and a brilliant detective must race againts time to solve the puzzle before the killer strikes again.
Review:
Pertama kali nonton film ini di Disney+ dan kemudian sempat masuk Netflix juga dan kutonton ulang sampai sudah hilang lagi di Netflix, tapi masih ada di Disney+. Film ini termasuk salah satu my comfort watch. Aku agak kesal karena belum baca bukunya ketika filmnya yang terbaru tahun 2017 ini tayang, aku sudah keburu terpapar oleh spoilernya. Menyebalkan sekali. Beruntung sekali ada iPusnas, jadi aku bisa segera membaca bukunya sebelum menonton filmnya. Sampai sekarang aku belum punya bukunya, jadi aku masih akan membeli buku fisiknya kalau berjodoh nanti.Untuk filmnya, aku sangat ingin menontonnya karena salah satu aktor favoritku (Johnny Depp) memerankan salah satu karakter. Selain Johnny Depp (yang terkenal sebagai Captain Jack Sparrow di Pirates of the Carribean) yang bermain sebagai John Casetti, ada Penelope Cruz (pernah menjadi pacar Jack di franchise yang sama) memerankan Pilar Estravados, Wilem Dafoe (Green Goblin) memerankan Cyrus Hardman, serta Daisy Ridley (Rey di Star Wars) sebagai Mary Debenham. Hercule Poirot sendiri diperankan oleh sutradaranya, Kenneth Branagh.
Ceritanya sangat mirip dengan bukunya, tapi dalam filmnya lebih terasa kesan teatrikalnya. Terdengar dari cara para aktor dan aktrisnya berbicara dan memerankan karakternya. Paling kentara adalah ketika salah satu karakter mengucapkan "barbitol, barbitol, barbitol" berulang tiga kali dengan dramatis. Aku masih mengingat dengan jelas adegannya sampai sekarang.
Hal yang paling berkesan bagiku adalah visualnya. Sungguh, gambar dan warna-warnanya sangat cantik. Para make up artist-nya juga perlu diacungi jempol karena penggambaran karakternya sangat sesuai dengan deskripsi bukunya. Yang agak berbeda mungkin malah si Poirot yang kumisnya kelabu. Bayanganku, kumisnya justru hitam. Bagian dalam keretanya juga sangat megah, sangat memanjakan mata.
Film ini menjadi salah satu comfort watch-ku karena aku sudah mengetahui alurnya, sehingga aku dapat menontonnya tanpa berpikir. Visualnya yang sangat cantik juga menjadi alasan untuk menontonnya lagi dan lagi ketika aku kepingin refreshing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar