[Book Review] Confessions of a Shopaholic - Pengakuan Si Gila Belanja oleh Sophie Kinsella

Confessions of a Shopaholic - Pengakuan Si Gila Belanja (Shopaholic, #1)Confessions of a Shopaholic - Pengakuan Si Gila Belanja by Sophie Kinsella
Penerjemah: Ade Dina Sigarlaki
Penerbit Gramedia Pustaka Utama (2015)
Edisi Bahasa Indonesia, 360 hlm.
Audiobook by Storytel
Narator: Lis Kurniasih (6 jam)
My rating: 3 of 5 stars
★★★☆☆

Blurb:

Rebecca Bloomwood seorang jurnalis keuangan. Pekerjaannya menulis artikel tentang cara mengatur keuangan. Ia menghabiskan waktu luangnya dengan… berbelanja.

Terapi belanja adalah jawaban untuk semua masalahnya. Namun belakangan Becky dikejar-kejar tagihan. Ia tahu ia harus berhenti––tapi tidak bisa. Ia mencoba mengurangi pengeluaran, mencoba memperbesar penghasilan, tapi tak ada metode yang berhasil. Satu-satunya penghiburan adalah membeli sesuatu… sesuatu untuk dirinya sendiri…

Akhirnya suatu cerita mengusik hatinya dan menggugah rasa tanggung jawabnya. Artikel yang ia tulis pun menggulirkan rangkaian kejadian yang akan mengubah hidupnya––selamanya.

Review:

Aku nggak suka sama karakter utamanya, Rebecca Bloomwood. Sebagai orang dewasa, sifatnya kekanakan. Mungkin karena dia merasa nggak punya tanggungan kali, ya, jadi sering bersikap seenaknya dengan beli barang sembarangan cuma berbekal imajinasi dan bukan karena benar-benar butuh. Walaupun "Hukum Kekekalan Timbunan" berbunyi: "Lebih baik menyesal beli daripada menyesal tidak beli", Rebecca took it on the next level. Denial-nya luar biasa. Rasanya masih bermenit-menit kemudian (nb: aku dengerin audiobook) ketika akhirnya dia menyesal. Mungkin hal ini adalah gejala gangguan dan dia perlu memeriksakan diri ke dokter.

Buku ini kepingin kubaca karena aku suka filmnya. Jarang-jarang aku nonton filmnya dulu baru baca bukunya. Kalau aku tahu ada bukunya, aku bela-belain baca dulu sebelum nonton karena takut kehilangan detail dari bukunya. Aku tahu ada bukunya tapi nggak tertarik baca karena bukan genre yang biasa kubaca, takutnya perlu konsentrasi lebih buat memprosesnya. Tapi buku ini cukup ringan.

Perbedaan dengan filmnya adalah setting lokasinya. Di buku, settingnya di Inggris, sedangkan di film, settingnya di Amrik. Ya iyalah, yang bikin filmnya orang Amrik. Hahahaa... Tapi Luke diperankan oleh aktor British. Dan aku juga suka akting Isla Fisher sebagai Rebecca.

Kesan plot dari bukunya lebih seperti naik seluncuran/perosotan, naiknya pelan-pelan dan lama, trus meluncur sangat cepat di menit-menit terakhir menuju antiklimaks. Sedangkan filmnya lebih menarik dengan pembangunan plot yang lebih seru dan lucu, dengan pembangunan konflik yang tidak terlalu lama jadi tidak bosan. Ending filmnya juga lebih memuaskan daripada bukunya.

Long story short: Confession of a Shopaholic versi buku <<<<<< filmnya.

View all my reviews

Tentang Penulis:

Sophie KinsellaSophie Kinsella has sold over 40 million copies of her books in more than 60 countries, and she has been translated into over 40 languages.

Sophie Kinsella first hit the UK bestseller lists in September 2000 with her first novel in the Shopaholic series – The Secret Dreamworld of a Shopaholic (also published as Confessions of a Shopaholic). 

Sophie wrote her first novel under her real name, Madeleine Wickham, at the tender age of 24, whilst she was working as a financial journalist. The Tennis Party was immediately hailed as a success by critics and the public alike and became a top ten bestseller. She went on to publish six more novels as Madeleine Wickham: A Desirable Residence, Swimming Pool Sunday, The Gatecrasher, The Wedding Girl, Cocktails for Three and Sleeping Arrangements.

Sophie was born in London. She studied music at New College, Oxford, but after a year switched to Politics, Philosophy and Economics. She now lives in London, UK, with her husband and family.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar