Scene on Three #7
I’ve just read a teary story about World War II (Burial in the Cloud by Hiroyuki Agawa) and I catch
a scene which left me with deep thought. Check this out:
"You guys come in from the air, I will come in on the water, and A. will creep in over the earth. Let's keep up the work." – Kashima’s letter to Yoshino
“You must live. Don’t think about the others. It’s all right. You deserve to survive.” –p.170
goodreads |
"Kita tidak bisa menambal jiwa yang terluka dengan Band-Aid" --- hlm.106
Lula Landry, seorang supermodel terjatuh dari balkon penthouse-nya dan tewas di jalanan London yang bersalju. Media, polisi, dan khalayak sepakat bahwa itu adalah kasus bunuh diri. Tiga bulan kemudian, seseorang mendatangi Cormoran Strike, detektif partikelir, mengaku bahwa ia kakak Lula yang yakin bahwa kematian adiknya bukan karena bunuh diri.
Cormoran Strike menyelidikinya. Ia adalah veteran perang yang hancur secara fisik, batin, dan keuangan. Pembaca digiring ke sepak terjang si detektif dalam menyelidiki kasus itu. Awalnya mungkin ia hanya mencari bukti penguat bahwa kasus itu memang bunuh diri. Wawancara-wawancaranya dengan orang-orang yang berhubungan dengan kasus itu jadi perhatian utamaku. Penulis nggak pelit berbagi dengan pembaca apa yang mungkin dipikirkan si detektif, apakah saksi ini berkata jujur atau bohong, pengamatan atas kebiasaan-kebiasaannya, jadi kita diajak ikut ke dalam acara tebak-tebakan bersama-sama. Cormoran Strike memang misterius, tapi nggak sok misterius. Petunjuk ada banyak, bertebaran di sana-sini, tinggal pilih dan pake mana yang cocok, seperti menyusun puzzle.
Kamu pernah mendengar tentang teru teru bozu? Atau kamu menggantung boneka itu di depan jendela kamarmu? Tentunya kamu tahu untuk apa benda itu ada di sana. Namun aku yakin, kamu tidak pernah menyangka cerita mengerikan apa yang bisa teru teru bozu hamparkan di hadapanmu.
Kamu mungkin akan terkesiap ketika tahu teru teru bozu di sekolahku punya kisah yang berbeda.
Lupakan teru teru bozu sebagai boneka pengusir hujan. Di sekolahku, teru teru bozu meminta nyawa.
Kalau kamu berani membaca buku ini, kamu harus siap menemukan sesosok tubuh tersembunyi di balik kain putih yang berkibar. Bukan isian bulu angsa atau kain perca.
Teru teru bozu , teru bozu, jadikan hari esok cerah seperti langit dalam mimpi. Kalau besok cerah, akan kuberikan kamu lonceng emas…
“Dengar, aku butuh bantuanmu. Aku ingin kamu mengingat, tentang apa yang terjadi padamu di Jepang. Kamu bisa mengingatnya? Kamu bisa menceritakannya?”
“Kalau aku cerita, apakah kamu akan percaya?”
“Aku akan mencoba untuk percaya.”
“Kalau begitu, aku akan mencoba cerita.” -hlm.15-16-
More of me here | Privacy policy | Ratings | My site