Judul: Purple Eyes
Penulis: Prisca Primasari
Penyunting: Cerberus404
Proofreader: Seplia
Design Cover: Chyntia Yanetha
Penerbit: Inari (2016)
Edisi Bahasa Indonesia, Softcover 144 hlm.
Penulis: Prisca Primasari
Penyunting: Cerberus404
Proofreader: Seplia
Design Cover: Chyntia Yanetha
Penerbit: Inari (2016)
Edisi Bahasa Indonesia, Softcover 144 hlm.
Blurb:
Ivarr Amundsen kehilangan kemampuannya untuk merasa. Orang yang sangat dia sayangi meninggal dengan cara yang keji, dia memilih untuk tidak merasakan apa-apa lagi, menjadi seperti sebongkah patung lilin.
Karena terkadang tidak merasakan itu lebih baik daripada menanggung rasa sakit yang bertubi-tubi
Ivarr Amundsen kehilangan kemampuannya untuk merasa. Orang yang sangat dia sayangi meninggal dengan cara yang keji, dia memilih untuk tidak merasakan apa-apa lagi, menjadi seperti sebongkah patung lilin.
Namun, saat Ivarr bertemu Solveig, perlahan dia bisa merasakan lagi percikan-percikan emosi dalam dirinya. Solveig, gadis yang tiba-tiba masuk dalam kehidupannya. Solveig, gadis yang misterius dan aneh.
Berlatar di Trondheim, Norwegia, kisah ini akan membawamu ke suatu masa yang muram dan bersalju. Namun, cinta akan selalu ada, bahkan di saat-saat tergelap sekalipun.
Berlatar di Trondheim, Norwegia, kisah ini akan membawamu ke suatu masa yang muram dan bersalju. Namun, cinta akan selalu ada, bahkan di saat-saat tergelap sekalipun.
Review:
Pembunuhan berantai brutal terjadi di Trondheim, Norwegia. Hades, sang dewa kematian ditugaskan ke Bumi untuk mengurus pelaku pembunuhan itu. Ia mengajak asistennya, Lyre untuk membantunya. Hades dan Lyre menyamar sebagai Halstein dan Solveig. Mereka mendekati Ivarr, kakak salah satu korban. Ivarr adalah orang penting yang bisa menghentikan pembunuhan berantai di Trondheim.